Solo Manufaktur Kreasi (SMK) membantah telah melalukan produksi massal Esemka Garuda 1. Status Sport Utility Vehicle (SUV) tersebut sejauh ini disebut masih sebatas prototipe.
"Masih prototype," kata Humas Esemka Sabar Budhi melalui pesan singkat, Selasa (25/8).
Sabar belum mau menjelaskan lebih rinci mengenai tahapan pengembangan Garuda 1 dan kapan mobil seukuran Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport itu masuk ke jalur produksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata dia produksi Garuda 1 belum dapat ditentukan mengingat pandemi wabah corona (Covid-19) di Indonesia hingga saat ini belum usai.
"Belum tau ini juga masih pandemi," ungkap dia.
Nama Esemka Garuda 1 sebelumnya sudah tertera dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2020 Tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 2020.
Tertulis pada ketentuan tersebut, Esemka Garuda 1 terdiri dari satu varian yakni mesin 2.000 cc transmisi manual dengan tahun pembuatan 2020.
Tertera Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) atau harga belum kena pajak mobil tersebut Rp265 juta dan DP PKB Rp278,25 juta.
Ketentuan yang ditandatangani Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian ini sudah berlaku sejak diundangkan pada 31 Januari 2020.
Sejauh ini Esemka baru menjual satu kendaraan, yakni pikap kecil Bima. Bima tersedia dua pilihan mesin bensin, yaitu 1.200 cc dan 1.300 cc.
Bima telah dibeli berbagai institusi negara seperti TNI, Kementerian Pertahanan, dan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
(ryh/fea)