Recall atau kampanye penarikan kembali secara massal Toyota Kijang Innova dan Fortuner produksi Indonesia karena komponen brake vacuum hose juga berlaku di sejumlah negara.
Diberitakan sebelumnya Toyota Indonesia melakukan recall untuk Innova dan Fortuner produksi Agustus 2019.
"Beberapa negara tujuan ekspor Innova dan Fortuner juga melakukan recall ini sesuai dengan peraturan yang berlaku di masing-masing negara," kata Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam melalui pesan singkat diterima CNNIndonesia, Rabu (26/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bob tidak dapat menjelaskan detail mengenai aktivitas recall masing-masing negara tujuan ekspor Toyota Indonesia. Menurut Bob recall menyesuaikan dengan kebijakan setiap distributor.
"Untuk timing recall juga ditentukan oleh distributor di negara tersebut," ucap Bob.
Untuk diketahui TMMIN mengekspor mobil dan komponennya ke lebih dari 80 negara di kawasan Asia-Pasifik, Timur Tengah, Amerika Latin, Afrika dan Karibia.
Sepanjang 2019, ekspor Fortuner dari Indonesia sebanyak 45.300 unit dan Innova 5.300 unit.
Menurut Toyota, pemilik mobil disarankan untuk melakukan pengecekan dan penggantian komponen di dealer resmi Toyota. Sebab kerusakan brake vacuum hose agak sulit dideteksi.
Di awal Agustus, Toyota Indonesia mengumumkan recall sejumlah produknya terkait kerusakan fuel pump (pompa bahan bakar). TAM meminta konsumen yang mobilnya terlibat segera melakukan perbaikan ke bengkel resmi Toyota terdekat.
Dalam keterangan tertulis TAM, disebutkan mobil yang terlibat penarikan di antaranya Alphard produksi 2017-2018, Corolla produksi 2018, FJ Cruiser produksi 2013-2014, dan Kijang Innova, Fortuner, serta Hilux produksi 2017-2019.
"Demi menghindari potensi yang dapat mengurangi kenyamanan dan keselamatan berkendara, maka kami sangat menghimbau para pemilik kendaraan yang dimaksud agar dapat segera mengecek melalui channel komunikasi digital Toyota atau mengecek kendaraannya di bengkel resmi Toyota," kata Wakil Presiden Direktur TAM Henry Tanoto dikutip Senin (3/8).
(ryh/mik)