Eks Bos Disney Mundur dari TikTok Usai Ditekan Donald Trump

CNN Indonesia
Kamis, 27 Agu 2020 16:03 WIB
Kepala eksekutif TikTok, Kevin Mayer mundur usai Presiden AS Donald Trump menuduh platform asal China itu mengancam keamanan nasional.
Ilustrasi TikTok. (AP/Anjum Naveed)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala eksekutif TikTok, Kevin Mayer menyatakan mengundurkan diri beberapa bulan setelah diangkat dan di saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuduh platform asal China itu mengancam keamanan nasional.

Mayer diketahui telah menyampaikan pengunduran dirinya kepada karyawan di TikTok dan ByteDance, selaku perusahaan induk. Dia juga memberi penjelasan mengapa mundur sebagai petingg di TikTok.

Mantan eksekutif Disney itu akan digantikan untuk sementara oleh general manager TikTok, Vanessa Pappas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir Financial Times, Mayer mengaku memutuskan untuk pergi setelah Trump memerintahkan perusahaan induk TikTok, ByteDance untuk menjual aset AS-nya ke perusahaan AS dalam waktu 90 hari.

"Dalam beberapa pekan terakhir, karena lingkungan politik telah berubah tajam, saya telah melakukan refleksi signifikan tentang apa yang dibutuhkan," kata Mayer dalam suratnya.

"Dengan latar belakang ini, dan karena kami berharap untuk mencapai resolusi segera, dengan berat hati saya ingin memberi tahu Anda semua bahwa saya telah memutuskan untuk keluar dari perusahaan," ujarnya.

TikTok mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka berterima kasih kepada Mayer atas waktunya dan berharap dia baik-baik saja.

"Kami menghargai dinamika politik dalam beberapa bulan terakhir telah secara signifikan mengubah ruang lingkup peran Kevin ke depan dan sepenuhnya menghormati keputusannya," katanya.

Melansir The Guardian, sejumlah perusahaan teknologi AS termasuk Microsoft, Twitter dan Oracle telah menyatakan minatnya atau mengumumkan pembicaraan dengan ByteDance untuk mengakuisisi beberapa operasi TikTok di luar China.

Pada awal Agustus, Trump mengancam akan melarang TikTok atas dasar masalah keamanan nasional. Dia kemudian mengeluarkan sepasang perintah eksekutif yang melarang transaksi AS dengan perusahaan China yang memiliki TikTok dan juga WeChat.

Dalam perintah itu, Trump mengatakan AS harus mengambil tindakan agresif untuk kepentingan keamanan nasional.

TikTok telah menuntut pemerintah AS atas perintah eksekutif tersebut. Dalam sebuah posting blog, TikTok mengaku tidak menganggap enteng tuntutan pemerintah.

"Namun kami merasa kami tidak punya pilihan selain mengambil tindakan untuk melindungi hak kami, dan hak komunitas dan karyawan kami," kata TikTok.

(jps/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER