Badai Laura diketahui bakal menerjang kawasan Houston, Amerika Serikat. Fenomena alam itu berdampak pada kantor operasional yang mengawasi misi stasiun luar angkasa internasional (ISS).
Otoritas terkait mengumumkan Badai Laura sudah dalam kategori 4. Saat ini, Badai Laura sudah mulai menerjang kawasan perbatasan Texas-Louisiana, sekitar 125 mil atau 200 kilometer dari Pusat Antariksa Johnson.
NASA telah menutup sementara Pusat Antariksa Johnson untuk mempersiapkan kemungkinan terjadinya bencana badai. Tim khusus juga telah kerahkan ke pusat kendali cadangan di Texas tengah untuk memantau kondisi badai sebelum menerjang Pusat Antariksa Johnson.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Badai Laura di AS Tewaskan 6 Orang, WNI Aman |
Selain itu, NASA juga telah menyiapkan ruang kontrol cadangan di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall di Huntsville, Alabama, jika seandainya Pusat Antariksa Johnson tidak dapat diakses setelah badai.
"Seperti di masa lalu, tim pengawas penerbangan cadangan ditempatkan di Texas Tengah yang menangani semua operasi USOS [Segmen Operasi Amerika Serikat] dengan tim jangka panjang yang berlokasi di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall jika itu diperlukan," kata juru bicara NASA, Rob Navias, seperti dilansir Space.
Saat ini ada tiga awak di Stasiun Luar Angkasa Internasional, yakni astronot NASA Chris Cassidy, serta kosmonot Rusia Anatoli Ivanishin dan Ivan Vagner.
Johnson Space Center tidak asing dengan ancaman badai. Ketika Badai Harvey melanda daerah Houston pada Agustus 2017, pusat tersebut ditutup selama hampir dua minggu karena banjir parah.
Lihat juga:Penduduk AS Bersiap Hadapi Badai Laura |
Pusat Badai Nasional (NHC) memperingatkan bahwa badai Laura dapat menyebabkan gelombang badai dahsyat dan banjir bandang.
Dalam blog resmi NASA, aktivitas pencadangan sudah direncanakan sejak awal untuk setiap musim angin topan atau untuk beberapa keadaan luar biasa lainnya. Proses pengalihan itu diklaim akan dilaksanakan tanpa berdampak pada operasi ISS atau keselamatan awak.
Di tengah situasi badai, astronout NASA di ISS saat ini sedang mencari sumber kebocoran udara kabin yang terdeteksi pada September 2019. Kebocoran tersebut dinilai tidak menimbulkan bahaya bagi awak atau stasiun luar angkasa.
Meski demikian, kebocoran udara memerlukan repressurization rutin dari tangki nitrogen yang dikirim pada misi pengisian ulang kargo.
Sedangkan Anatoly Ivanishin memeriksa katup tekanan dan peralatan komunikasi sambil membuka palka ke berbagai modul Rusia.
Adapun Ivan Vagner, dalam misi stasiun pertamanya sedang mengatur ulang peralatan pendukung dan mengambil sampel udara di Zvezda untuk dianalisis. Vagner juga memiliki waktu untuk mempelajari atmosfer malam hari di Bumi.
(jps/eks)