Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menganalisa gempa bermagnitudo 6,2 yang mengguncang Maluku Tengah, Selasa (8/9) pagi.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami, Daryono menjelaskan gempa Maluku tengah merupakan jenis gempa menengah akibat aktivitas Subduksi Banda.
"Gempa yang merupakan jenis gempa menengah akibat aktivitas Subduksi Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Daryono dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (8/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Maluku Tengah |
Daryono menjelaskan gempa ini dirasakan di Ambon dan Sorong III MMI, Kairatu, Banda dan Manokwari II-III MMI, Kaimana II MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Gempa juga disebut tak berpotensi tsunami.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," ujar Daryono.
Hasil analisis BMKG, gempa memiliki episenter yang terletak pada koordinat 4,89 LS dan 129,84 BT. Tepatnya di laut pada jarak 210 km arah Tenggara Masohi, Maluku Tengah. Episenter berada pada kedalaman 194 km.
"Hingga pukul 08.00 WIB tadi pagi, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," kata Daryono.
(jnp/eks)