Ilmuwan Sebut Venus Layak Huni Tergantung Pergerakan Jupiter

Ilmuwan dari Universitas California Riverside mengungkapkan Jupiter kemungkinan berperan besar atas kondisi Venus. Mereka mengatakan Venus mungkin akan berada di lokasi yang jauh lebih menguntungkan di tata surya jika tidak dipengaruhi Jupiter.

Ilmuwan menunjukkan bahwa pergerakan Jupiter selama periode tertentu mempengaruhi kondisi Venus. Hal itu didapat ketika ahli mencari tahu menggunakan model komputer.

Dalam penelitiannya, para ahli menemukan pergerakan Jupiter saat mendekati Matahari dan kemudian perlahan menjauh seperti yang terlihat saat ini menentukan kondisi fisik Venus.

Para ahli menghitung pergerakan Jupiter secara bertahap mengubah planet Venus menjadi tidak bersahabat.

"Salah satu hal menarik tentang Venus saat ini adalah orbitnya hampir melingkar sempurna. Saat Jupiter bermigrasi, Venus akan mengalami perubahan iklim yang dramatis, memanas, kemudian mendingin dan semakin kehilangan airnya," kata Stephen Kane, penulis utama studi dilansir BGR, Kamis (1/10).

Terkait dengan hal itu, Kane tidak yakin dengan anggapan bahwa Venus memiliki kehidupan, misalnya ketika ditemukan gas fosfin. Dia berkata gas itu bisa terbentuk lewat proses non-biologis.

"Mungkin masih banyak proses lain yang bisa menghasilkan gas yang belum dieksplorasi," ucap Kane.

Dalam laman Planetary Science Journal, para peneliti mengaku studi yang disajikan secara khusus menyelidiki efek skenario dinamika orbital yang mungkin terjadi pada evolusi Venus.

Simulasi dan analisis selanjutnya menunjukkan bahwa eksentrisitas Venus meningkat secara dramatis ketika Jupiter berada di tertentu Jupiter dan konsekuensinya memungkinkan Venus kehilangan air.

Menurut peneliti, bila Jupiter mempengaruhi iklim Venus, situasi serupa kemungkinan terjadi di planet lain. Dengan demikian, dampak dinamis pada evolusi iklim terestrial merupakan faktor penting dalam mempertimbangkan evolusi planet dan kelayakan huni sebuah planet.