RI Belum Mau Teliti Planet Mars: Biaya Amat Besar

CNN Indonesia
Kamis, 05 Nov 2020 08:33 WIB
LAPAN mengaku masih sekedar mengikuti perkembangan terkait Mars lewat penelitian yang dilakukan oleh lembaga sejenis di luar negeri.
Ilustrasi planet Mars. (Screenshot via NASA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyatakan belum memiliki program khusus untuk meneliti planet Mars. Peneliti LAPAN Rhorom Priyatikanto mengatakan pihaknya masih sekedar mengikuti perkembangan terkait Mars lewat penelitian yang dilakukan oleh lembaga sejenis di luar negeri.

"Selama ini LAPAN belum ada program khusus untuk meneliti Mars. Akan tetapi, kami sebagai peneliti terkait berusaha updated terhadap perkembangan yang ada," ujar Rhorom kepada CNNIndonesia.com, Selasa (3/11).

Rhorom enggan menjelaskan secara rinci alasan LAPAN belum secara khusus meneliti Mars. Dia hanya mengatakan penelitian terdepan tentang Mars kini banyak dilakukan melalui kunjungan langsung atau pengiriman wahana untuk pengukuran dan pengamatan in-situ.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biayanya amat sangat besar sehingga perlu berkolaborasi bila Indonesia ingin terlibat secara aktif," ujarnya.

Lebih lanjut, Rhorom membenarkan ada isu bahwa tidak ada negara yang berhak melakukan klaim penguasaan terhadap Bulan atau benda antariksa lain. Hal itu menanggapi pernyataan CEO SpaceX Elon Musk yang mengatakan koloni manusia di planet Mars akan menggunakan aturan pemerintah sendiri.

"Namun, dia berkata konsensus tersebut tidak membicarakan entitas swasta seperti SpaceX atau raksasa antariksa lainnya," ujar Rhorom.

Di sisi lain, Rhorom menegaskan Mars bukan planet yang layak huni karena tidak mengandung banyak oksigen dan air. Sebab, dia menyampaikan syarat paling dasar benda antariksa dianggap layak huni adalah ketersediaan oksigen untuk bernafas dan air sebagai penunjang kehidupan.

"Tarikan gravitasi yang cukup hingga medan magnet yang melindungi makhluk dari paparan sinar kosmik juga menjadi syarat yang harus dipertimbangkan," ujarnya.

Rhorom menambahkan planet Mars memiliki atmosfer yang didominasi oleh karbon dioksida dengan sedikit nitrogen dan argon. Oksigen di planet itu amat kecil konsentrasinya. Sedangkan Air di Mars membeku dan berada di bawah permukaan, kecuali di kedua kutubnya.

"Gravitasi di planet ini lebih kecil sementara medan magnetnya amat lemah. Dengan kondisi ini, sinar kosmik dengan mudahnya menghujani planet dan dapat memicu kanker bila ada makhluk hidup berkeliaran di permukaannya," ujar Rhorom.

(jps/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER