LAPAN: Sampah Luar Angkasa Bisa Ancam Manusia di Bumi

CNN Indonesia
Jumat, 16 Okt 2020 11:05 WIB
LAPAN ungkap ancaman bekas tabrakan sampah luar angkasa yang berpotensi masuk ke bumi pagi ini.
Ilustrasi sampah luar angkasa. (AFP PHOTO / CNES)
Jakarta, CNN Indonesia --

Peneliti LAPAN Rhorom Priyatikanto menyatakan puing bekas tabrakan sampah luar angkasa berpotensi masuk ke bumi. Dia mengatakan potensi itu bisa menimbulkan bahaya bagi manusia.

"Bila ada serpihan yang tidak habis terbakar dan jatuh ke permukaan Bumi maka ada potensi bahaya atau bahkan potensi korban jiwa. Namun, nilainya memang teramat kecil," ujar Rhorom kepada CNNIndonesia.com, Jumat (16/10).

Rhorom menuturkan belum dapat memastikan apakah tabrakan sampah luar angkasa yang disampaikan oleh perusahaan pelacakan yang berbasis di Amerika Serikat, LeoLabs akan terjadi hari ini. Sebab, dia berkata perkiraan probabilitas tabrakannya adalah 10 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, dia menyampaikan tabrakan pada ketinggian 900-an kilometer tersebut akan menghasilkan ratusan hingga ribuan serpihan sampah antariksa. Kemudian, serpihan itu dapat membahayakan satelit operasional atau misi-misi baru.

Lebih lanjut, Rorom menilai serpihan yang dihasilkan dari kejadian luar angkasa itu mungkin berukuran tidak terlalu besar. Sehingga, dia menyebut akan habis terbakar di atmosfer.

"Kecuali bekas roket Tiongkok yang mungkin bisa jatuh hingga permukaan Bumi," ujarnya.

Di sisi lain, Rhorom mengingatkan bahwa butuh waktu 10 tahun atau lebih bagi objek yang berada di ketinggian 900 km untuk mengalami reentry atau masuk dan jatuh ke atmosfer secara alamiah.

Sebelumnya, LeoLabs menyampaikan sampah-sampah luar angkasa akan saling bertabrakan dan mendekati bumi pada Jumat (16/10). Fenomena itu akan berlangsung 616 mil (991 kilometer) di atas Samudera Atlantik Selatan yang berlokasi tidak jauh dari pantai Antartika.

Astronom dan pelacak satelit, Jonathan McDowell mengidentifikasi dua objek yang saling bertabrakan merupakan Satelit Navigasi Soviet yang telah mati dan dikenal sebagai Parus atau Kosmos 2004 dan roket Stage milik China.

(jps/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER