Amerika Serikat (AS) mendorong industri untuk memutus hubungan dengan perusahaan Huawei asal China dalam pembangunan infrastruktur jaringan 5G. Tujuan pemerintahan Donald Trump adalah untuk mendorong penggunaan infrastruktur jaringan 5G buatan Amerika Serikat.
Saat ini, Huawei adalah salah satu penyedia perangkat keras telekomunikasi terdepan di dunia. Sejak Presiden Donald Trump menjabat pada awal 2017, Gedung Putih telah membidik industri teknologi China atas masalah keamanan dan perjanjian perdagangan.
"Konsep gambaran besarnya adalah membuat semua arsitektur dan infrastruktur 5G AS dikerjakan oleh perusahaan Amerika, pada prinsipnya. Itu juga dapat mencakup Nokia dan Ericsson karena mereka memiliki pengaruh besar di AS," kata penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Huawei, yang dituduh oleh politisi dan badan intelijen AS mengancam keamanan nasional melalui dugaan spionase perusahaan dan hubungan langsung dengan pemerintah China.
Dalam eskalasi konflik yang dramatis tahun lalu, Gedung Putih melarang perusahaan AS bekerja sama dengan Huawei. Hal ini memaksa Google mencabut lisensi Android-nya sehingga Huawei tak lagi memiliki sistem operasi Android dan aplikasi Google lainnya.
Huawei telah membantah seluruh tudingan itu, namun patut diingat pemerintah China berjasa atas keberhasilan Huawei karena dana besar yang disalurkan ke perusahaan dan pemblokiran pesaing di China agar tidak menghalangi perkembangan Huawei di pasar China.
Hasilnya, Huawei menjadi raksasa telekomunikasi tidak hanya di China, tetapi di seluruh dunia. Sekarang, AS mencoba mengadopsi strategi serupa untuk mempromosikan perusahaan AS, dan ingin melakukannya menjelang peluncuran jaringan 5G generasi mendatang yang lebih luas di tahun-tahun mendatang.
Gedung Putih mengajak perusahaan seperti Dell dan Microsoft untuk membangun bisnis perangkat keras yang berpusat pada 5G.
Dilansir dari The Verge, pada awal bulan ini, anggota parlemen Senat juga menyusun rancangan undang-undang untuk mendorong pemerintah federal menciptakan dana US$ 1 miliar lebih untuk mendorong pengembangan teknologi telekomunikasi di luar negeri.
Dilansir dari The Guardian, dana ini digunakan untuk membantu mengembangkan teknologi yang diperlukan untuk menghentikan Huawei dari pasar domestik AS dan pasar luar negeri, di mana AS berharap perusahaan Nokia dan Ericsson yang berkaitan dengan Silicon Valley.