Solo Manufaktur Kreasi (SMK/Esemka) melayani penjualan retail Esemka Bima di tiga kota Indonesia, yakni Lampung, Boyolali, dan Jakarta. Selama ini SMK cuma melayani pembelian fleet atau pembelian borongan oleh perusahaan untuk daerah tertentu.
Sebelumnya produk Esemka sudah dipesan dua institusi negara, yakni Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI Angkatan Udara (AU). Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan juga menjadi salah satu konsumen mobil itu.
Humas SMK Sabar Budhi mengatakan penjualan retail Esemka Bima sudah dilakukan sejak lama atau saat pabrikan melalukan peresmian pabrik di Boyolali, Jawa Tengah dan dihadiri Presiden Joko Widodo tahun lalu, namun jangkauan daerah diperluas guna mendongkrak penjualan Esemka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun untuk sementara itu cuma di tiga kota di Indonesia. Hal tersebut menjawab kabar simpang siur di media sosial mengenai penjualan mobil Esemka akan dimulai 9 November di dealer di Banyuwangi.
"Lampung iya, Banyuwangi tidak ada dealer (belum ada penjualan)," kata Sabar melalui pesan singkat, Rabu (11/11).
Sabar melanjutkan untuk sementara pesanan dari wilayah Lampung diakomodir dealer Jakarta. Sedangkan perwakilan di Lampung melalui PT Unisat Outo Indonesia (UOI) baru akan mendirikan dealer di wilayah itu.
Selain PT UOI, SMK juga menggandeng PT ACE sebagai agen penjualan dan dealer mobil Esemka.
"Untuk Lampung kemarin order dilayani dari Jakarta," ucap dia.
Sabar bilang selain dealer, pihaknya juga punya fasilitas perbaikan. Namun di Jakarta, fasilitas perbaikan dan servis berkala mobil Esemka menggandeng bengkel umum di bilangan Jakarta Selatan.
"Jadi ada kerja sama dengan bengkel umum," ucap dia.
Lebih lanjut, Sabar tidak dapat menyebutkan total penjualan yang dilakukan Esemka sejak produk Bima mengaspal di Tanah Air. Menurut Sabar semua data mengenai penjualan dipegang oleh perusahaan rekanan yang memegang kendali dealer, yakni PT UOI dan PT ACE.
"Soal yang booking dan penjualan di marketing PT tersebut. PT SMK adalah prinsipal produsennya," tutur Sabar.
(ryh/mik)