BMKG Jelaskan Sebab Cuaca Buruk di Merak Ganggu Penyeberangan

CNN Indonesia
Senin, 21 Des 2020 08:52 WIB
BMKG menyatakan cuaca buruk yang terjadi wilayah pulau Jawa bagian barat disebabkan terjadinya konvergensi atau pertemuan angin.
Pelabuhan Merak. (Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
Jakarta, CNN Indonesia --

Prakirawan BMKG Achmad Rifani Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan cuaca buruk yang terjadi wilayah pulau Jawa bagian barat disebabkan terjadinya konvergensi atau pertemuan angin. Kondisi itu menyebabkan awan hujan menjadi meningkat.

"Kondisi cuaca beberapa hari terakhir, terutama di wilayah pulau Jawa bagian barat cenderung disebabkan oleh adanya konvergensi," ujar Achmad kepada CNNIndonesia.com, Senin (21/12).

Cuaca buruk melanda Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, pada Jumat-Sabtu, 18-19 Desember 2020 menyebabkan aktivitas penyeberangan kapal Roll On-Roll Off (RoRo) tersendat. Kapal RoRo diberitakan sulit bersandar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penumpukan kendaraan pun terjadi dari Pelabuhan hingga ke Jalan Cikuasa Atas, yang berjarak sekitar tiga kilometer dari pelabuhan.

Achmad mengatakan konvergensi juga membuat peningkatan kecepatan angin di sepanjang wilayah pulau Jawa, mulai dari bagian barat sampai ke tengah. Kondisi itu akhirnya membuat cuaca akan cenderung hujan disertai angin dan gelombang tinggi.

Lebih lanjut, Achmad menyampaikan potensi hujan lebat cenderung terjadi sampai Senin (21/12) pagi. Sedangkan angin kencang yang bisa disertai hujan akan terjadi sepanjang hari, dengan kondisi lebih intens terjadi pada sore hingga malam hari.

BMKG, kata Achmad mencatat cuaca buruk di pulau Jawa bagian barat sudah terjadi sejak Jumat (18/12).

"Untuk prakiraannya dalam jangka 3 hari ke depan wilayah Banten masih berpotensi hujan ringan-sedang yang merata di dini hari sampai pagi hari, dan angin masih relatif kencang juga," ujarnya.

Terkait kondisi itu, BMKG mengimbau masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan untuk mewaspadai angin yang relatif kencang. Masyarakat juga diminta waspada gelombang tinggi di pesisir Selat Sunda, serta daerah-daerah yang rawan longsor juga lebih waspada mengingat intensitas hujan sudah cukup tinggi sejak beberapa hari terakhir.

"Untuk prakiraan gelombang berkisar antara 0.5 - 1.5 meter," ujar Achmad.

Achmad menambahkan fenomena La Nina juga memberi pengaruh terhadap konidisi cuaca di Indonesia saat ini. Namun, fenomena itu terjadi secara global, tidak pada satu wilayah tertentu.

"Kalau konteksnya gelombang, La Nina tidak mempengaruhi gelombang, hanya curah hujan saja," ujarnya.

(jps/mik)


[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER