Kawal Covid-19 Kritik Kemenristek Catut Data Corona

CNN Indonesia
Senin, 28 Des 2020 21:48 WIB
Kemenristek/BRIN dikritik karena melakukan diduga mencomot data soal grafis virus corona milik Kawal Covid-19 tanpa izin.
Ilustrasi. (Foto: iStockphoto/oonal)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)/Badang Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dikritik karena diduga melakukan plagiat dan mencomot data soal grafis virus corona (Covid-19) milik Kawal Covid-19 tanpa menyebutkan sumber resminya.

Temuan itu disampaikan oleh Co-Founder Kawal Covid-19 Elina Ciptadi di laman Facebook pribadinya.

"Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN sebagai pengayom riset kan mestinya tau cara sitasi ya. Ini udah nyomot grafik dari kawalcovid19.id dan entah siapa lagi, nggak disitasi, terus di bawahnya diaku hak cipta Kemristek/BRIN pula," tulis Elina, Senin (28/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

https://www.facebook.com/elina.ciptadi/posts/10158045804801342

Elina pun menyayangkan data yang dicatut adalah grafik 1 November 2020, persis sebelum kasus melonjak akibat libur panjang atau long weekend.

"Kami sih enggak masalah dengan penggunaan grafiknya. Siapa saja bisa pakai, tapi dengan sitasi," kata Elina kepada CNNIndonesia.com.

Elita berharap Kementerian riset dan segenap staf dan pihak yang membuat konten atas nama instansi ini semestinya mengerti soal pentingnya citation dan menulis referensi.

Tak hanya Elina, pemilik akun Firdza Radiany turut membagikan tangkapan gambar berupa materi pemaparan kementerian itu yang dianggap hasil duplikasi tanpa izin.

Dikonfirmasi terpisah, Staff Khusus Menristek Ekoputro Adiyajanto membantah dan mengatakan pihaknya tak mungkin melakukan kegiatan duplikasi data atau karya seseorang tanpa izin.

"Mana berani jadi plagiat. Data dan informasi tersebar dimana-mana. Kadang dari data yang ada di Kementerian dan Lembaga lain pun berasal dari Kemenristek," ujar Eko.

Namun begitu, Eko mengaku akan memastikan kebenaran tudingan plagiat itu kepada tim yang ditugaskan untuk membuat materi tersebut.

"Sedang saya cek dengan tim pembuat materi," ucap Eko.



(dal/asa)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER