Nasib buntung kembali melanda Alipay anak perusahaan Alibaba besutan Jack Ma yang kini dikabarkan menghilang.
Setelah sebelumnya gagal IPO di China, kini Alipay masuk dalam daftar aplikasi yang dilarang digunakan di Amerika Serikat.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menandatangani putusan terkait pelarangan transaksi dengan perusahaan keuangan asal China besutan Jack Ma, Alipay, Selasa (5/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alipay merupakan perusahaan keuangan rintisan yang merupakan bagian dari Ant Group. Perusahaan yang disebut ini merupakan bisnis unit yang dimiliki Jack Ma.
Tidak hanya melarang penggunaan transaksi Alipay, Trump juga melarang Tencent's QQ dan WeChat Pay, CamScanner, QQ Wallet, SHAREit, VMate, dan WPS Office. untuk beroperasi di Amerika Serikat.
Pada penandatanganan tersebut, pemerintah AS akan memberhentikan sementara perusahaan itu selama 45 hari ke depan, karena dianggap akan mengancam keamanan nasional, kebijakan luar negeri dan perekonomian AS.
"Laju dan luasnya penyebaran aplikasi seluler dan desktop tertentu yang terhubung dengan perangkat lunak lain di Amerika Serikat dikembangkan atau dikendalikan oleh orang-orang China," seperti tertulis pada surat putusan itu.
Sebelumnya, bursa saham Shanghai memutuskan untuk menunda pencatat saham perdana (IPO) pada Rabu (4/11) lalu, untuk Ant Group yang terafiliasi dengan Alibaba Group.Reuters melaporkan bahwa Departemen Perdagangan akan melakukannya sebelum Trump meninggalkan kantornya pada 20 Januari, mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya.
Jika Ant Group berhasil melantai di bursa atau IPO, diprediksi nantinya total harta kekayaan Jack Ma akan meningkat menjadi US$68 miliar, ia pun kembali menjadi orang terkaya di China dan orang terkaya di dunia urutan ke-12 setelah pendiri Google Sergey Brin. Namun sayangnya Ma gagal membawa Alipay IPO lantaran kritik tajamnya.
Kegagalan IPO Alipay ini diduga buah dari kritik tajam yang dilayangkan Jack Ma pada 24 Oktober 2020.
Ia mengkritik sistem perbankan China dan menyerukan perbankan China melakukan reformasi lantaran saat ini masih beroperasi dengan mentalitas 'pegadaian'.
Selain itu Ma juga mengkritik pemerintah China yang dianggap menghambat inovasi dan terlalu konvensional menghadapi risiko.
Kelakuan Ma sepertinya dianggap berlebihan oleh pemerintah China. Xi memang dikenal hanya memberi sedikit ruang yang menentang kebijakannya.
(can/eks)