Ahli biologi molekuler Ahmad Rusdan Utomo menyebut penggunaan vaksin Covid-19 masih relatif efektif meski varian virus corona yang bermutasi saat ini bertambah.
Hal ini diungkap Ahmad di tengah keraguan sejumlah pihak akan efektivitas vaksin Covid-19 di tengah pemberitaan mutasi virus corona yang lebih mudah menular di Inggris dan Afrika Selatan.
"Secara teoritis penggunaan vaksin masih efektif, apalagi kalau vaksin di atas 60 persen. Itu saja sudah bagus, " ujarnya saat dihubungi via telepon, Jumat (8/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi menurutnya mutasi virus corona berlangsung lambat, hanya 2 mutasiRNA yang terjadi dalam sebulan, dari total 30 ribu genom yang membentuk virus corona.
Selain itu Ahmad menjelaskan mutasi virus corona tidak akan berpengaruh pada efektivitas antibodi manusia yang terbentuk dari penyuntikan vaksin untuk memberantas virus corona.
Vaksin yang dimaksud adalah vaksin yang menggunakan virus utuh yang tak aktif. Sebab, vaksin seperti ini membuat antibodi mengenali virus secara utuh.
"Jadi mestinya secara teoritis [mutasi virus corona] tidak akan mengganggu sistem antibodi," jelasnya.
Namun, Ahmad memberi catatan untuk vaksin yang dibuat hanya untuk mengenali protein tanduk (spike) virus saja. Sebagai contoh, vaksin yang dikembangkan dengan teknologi mRNA.
Sebab, ada potensi vaksin menjadi kurang efektif jika ternyata bagian protein tanduk itu yang bermutasi. Beberapa vaksin diketahui yang menggunakan teknik mRNA seperti dikembangkan Moderna dan Pfizer.
"Yang khawatir untuk vaksin yang menargetkan spike, kalo spike bermutasi bagaimana?"
Namun, mutasi pada protein spike tidak sepenuhnya buruk bagi manusia. Jika mutasi membuat protein tanduk itu membuat virus jadi lebih sulit menginfeksi sel, hal itu menjadi hal yang baik bagi manusia.
Sebelumnya ilmuwan asal Inggris khawatir fungsi vaksin yang sudah ditemukan, tidak mempan terhadap mutasi baru virus corona. Pasalnya, terjadi perubahan yang lebih ekstensif pada bagian tertentu (protein spike) pada virus. Protein spike adalah bagian virus yang digunakan untuk menginfeksi sel manusia.
Selain itu, varian baru virus corona ini memiliki muatan viral yang lebih tinggi dari virus corona yang beredar sebelumnya.Artinya, konsentrasi partikel virus di tubuh pasien lebih banyak. Sehingga, kemungkinan hal ini berkontribusi pada makin mudahnya Covid-19 menular.
(can/eks)