Pemilik mobil punya kebebasan memilih pengganti onderdil yang rusak, imitasi (aftermarket) atau orisinal, namun perlu dipahami masing-masing punya kelebihan dan kekurangan.
Onderdil imitasi atau aftermarket tak selamanya berkualitas buruk, namun rancangan produk seperti ini pada umumnya tidak sebagus produksi produsen aslinya menimang skala industri. Onderdil imitasi juga kerap jadi pilihan lantaran mudah didapat dan harganya murah.
Pada sisi yang lain, produsen selalu menyarankan pada konsumen untuk memilih onderdil orisinal. Misalnya Honda Prospect Motor (HPM) yang menjelaskan enam alasan mengapa diimbau seperti itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Onderdil asli diklaim memiliki daya tahan lebih lama karena dibuat menggunakan material dengan spesifikasi telah teruji atau sesuai standar merek mobil yang bersangkutan.
Hemat di sini diartikan penggunaan suku cadang asli menghindari potensi kerusakan lain akibat ketidakcocokan dengan komponen lainnya. Hal ini dapat memangkas biaya perawatan kendaraan dalam jangka panjang sehingga pengeluaran menjadi lebih kecil.
Onderdil asli yang dibuat secara spesifik untuk sebuah merek mobil tertentu telah melalui berbagai penyesuaian dan pengujian untuk memastikan kecocokan dengan komponen lainnya di kendaraan. Hal tersebut menjamin komponen bekerja lebih oprimal..
Setiap onderdil asli yang digunakan pada kendaraan dilindungi garansi. Apabila terdapat kerusakan karena masalah dalam proses pembuatan suku cadang, konsumen dapat melakukan penggantian suku cadang sesuai ketentuan garansi.
Rutin mengganti onderdil habis masa pakai dengan yang asli secara berkala di bengkel resmi dikatakan berdampak pada harga jual kembali. Nilai jual kendaraan yang seperti ini akan semakin baik karena riwayat penggantian terkontrol dan bisa dicermati.
Bengkel resmi juga kerap memiliki berbagai program promosi untuk perawatan kendaraan dan pembelian suku cadang asli. Ini dapat membuat harga onderdil asli menjadi lebih murah.
Meski demikian onderdil asli juga punya kekurangan, misalnya harganya yang dianggap mahal. Selain itu pada jenis onderdil tertentu bisa jadi tidak langsung tersedia, masa tunggu juga bisa jadi pertimbangan konsumen beralih ke pilihan alternatif.
(ryh/fea)