BMKG Pantau Sesar Lembang yang Berpotensi Gempa Sejak 1963

dal | CNN Indonesia
Rabu, 27 Jan 2021 17:15 WIB
BMKG mengatakan sudah melakukan upaya monitoring sesar lembang sejak tahun 1963 dengan memasang seismograf.
Ilustrasi sesar lembang. (Istockphoto/ P_Wei)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan pihaknya melakukan upaya monitoring sesar lembang sejak tahun 1963 dengan memasang seismograf.

"Selain untuk memonitor gempa, seismograf sejak 1963 juga berfungsi untuk mengamati adanya catatan gempa-gempa lokal di sekitar wilayah Lembang," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (27/1).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Afnimar, Peneliti Geofisika Institut Teknologi Bandung pada 2015 menunjukkan adanya aktivitas gempa di jalur Sesar Lembang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian tersebut menggunakan data seismik yang terekam oleh 4 stasiun seismik temporer milik BMKG selama periode Mei 2010 hingga Desember 2011 yang berhasil mencatat sebanyak 9 kali gempa di Sesar Lembang.

Sebelumnya, Daryono mengatakan hasil kajian para ahli menunjukkan sesar Lembang yang aktif dapat berpotensi gempa 6,8 Magnitudo.

"Sesar aktif ini memiliki magnitudo tertarget 6,8. Kapan gempa kuat akan terjadi, tidak seorang pun ada yang tahu," katanya.

Keaktifan sesar ini diindikasikan dengan adanya aktivitas gempa-gempa kecil yang kerap terjadi di sepanjang jalur sesar Lembang, dari barat Padalarang, Lembang, hingga ke wilayah timur Gunung Manglayang.

"Lokasi jalur sesar terletak sekitar 10 km arah utara Kota Bandung dengan panjang sesar sekitar 25-30 km, berarah barat-timur," kata Daryono.

Pada 28 Agustus 2011, terjadi gempa dengan magnitudo 3,3 dengan kedalaman yang sangat dangkal, yang mengakibatkan 384 rumah warga rusak di Kampung Muril, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih lanjut Daryono menjelaskan, sejak tahun 2008 aktivitas gempa di jalur Sesar Lembang dapat termonitor dengan baik, karena BMKG mulai mengoperasikan monitor gempa digital (digital seismic network) menggunakan sensor gempa dengan kawasan frekuensi lebar (broadband).

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan upaya mitigasi konkret dengan membangun rumah yang tahan gempa, serta belajar menyelamatkan diri saat terjadi gempa.

(dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER