750 Pelikan Mati di Senegal Positif Flu Burung

CNN Indonesia
Sabtu, 30 Jan 2021 04:39 WIB
Sekitar 750 burung pelikan yang mati di Senegal utara pada pekan lalu dikonfirmasi positif flu burung H5N1.
Ilustrasi burung pelikan. (Pixabay/kolibri5)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekitar 750 burung pelikan yang mati di kawasan Warisan Dunia UNESCO di Senegal utara pada pekan lalu dikonfirmasi oleh kepala taman nasional positif flu burung H5N1.

Pada 23 Januari lalu, penjaga hutan menemukan ratusan bangkai pelikan itu di suaka burung Djoudj.

Lokasi lahan basah itu terletak terpencil dekat perbatasan dengan Mauritania dan merupakan tempat peristirahatan burung yang melintasi Gurun Sahara ke Afrika Barat setiap tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Direktur Taman Nasional, Bocar Thiam, kepada Reuters, bangkai burung-burung itu kemudian dibakar dan taman nasional ditutup.

AFP melaporkan sebelum dibakar, Kementerian Lingkungan Senegal sempat memerintahkan "otopsi di tempat" dan diambil sampel untuk dianalisis,

Suaka burung tersebut telah terdaftar sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO sejak 1981, dan merupakan daya tarik utama pariwisata lingkungan Senegal.

Djoudj yang terdiri dari campuran lahan basah, sabana, kanal, rawa-rawa, dan danau di kawasan delta sungai itu menampung lebih dari tiga juta burung dari hampir 400 spesies.

Sebelumnya pihak pengelola mengesampingkan flu burung sebagai penyebab potensial kematian pelikan yang tak biasa tersebut.

"Flu burung hanya menyerang burung pemakan biji-bijian. Tetapi burung pelikan memakan ikan. Kami tidak dapat mengatakan penyakit apa yang ada di sini," kata Thiam kepada AFP kala itu.

Reuters mencatat, Senegal pada bulan ini juga melaporkan wabah H5N1 terjadi di sebuah peternakan unggas di wilayah Thies yang mengakibatkan pemusnahan sekitar 100 ribu ayam.

Akan tetapi, masih belum diketahui apakah kedua wabah tersebut terkait.

(afp, reuters/end)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER