Seekor burung merpati balap selamat usai berhasil melintasi Samudra Pasifik sepanjang 13 ribu kilometer dari Amerika Serikat (AS) untuk mencari rumah baru di Australia.
Namun kini pihak berwewenang Australia menganggap burung tersebut menjadi risiko karantina dan berencana untuk membunuh burung merpati tersebut.
Dilansir dari Associate Press, Kevin seorang warga Australia menemukan burung yang kelelahan tiba di halaman belakang rumahnya di Melbourne pada 26 Desember lalu. Ia menduga burung tersebut kehilangan gerombolan yang bermigrasi dari AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para ahli memprediksi, merpati Celli-Bird yang diberi nama oleh Joe, ini telah menumpang kapal kargo untuk menyebrangi lautan Pasifik.
Otoritas Australia menugaskan untuk menangkap burung tersebut, karena mereka khawatir terdapat penyakit yang berasal dari burung merpati itu.
"Mereka bilang kalau itu dari Amerika, maka mereka khawatir dengan penyakit burung," ujar Kevin.
Lebih lanjut otoritas setempat kini tengah mempertimbangkan untuk mengontrak penangkap burung profesional agar menangkap burung merpati yang bermigrasi ke Australia.
Departemen Pertanian Australia mengatakan, burung tersebut tidak diizinkan untuk tinggal di Australia karena disinyalir dapat membahayakan keamanan pangan dan populasi burung liar dalam negeri.
"Tidak diizinkan untuk tinggal di Australia, karena dapat membahayakan keamanan pangan Australia dan populasi burung liar kami," ujar salah satu petugas Karantina kepada AP.
Lihat juga:6 Fakta Matahari Buatan China |
Pihaknya menambahkan, migrasi burung tersebut dapat menimbulkan risiko biosekuriti langsung bagi ekosistem burung dan industri unggas yang ada di dalam negeri.
Australia bukan pertama kalinya protektif terhadap ekosistem binatang di negaranya. Pada 2015 lalu pemerintah mengancam akan membunuh dua jenis anjing Yorkshire terrier, bernama Pistol dan Boo, setelah mereka diselundupkan ke negara itu oleh bintang Hollywood Johnny Depp dan mantan istrinya Amber Heard.
Namun otoritas setempat memberikan tenggat waktu 50 jam untuk meninggalkan Australia, dan anjing tersebut berhasil meninggalkan wilayah tersebut dengan menggunakan pesawat jet sewaan.
Hewan liar merpati Celli-Bird yang bertebaran di area perkantoran Australia kini menjadi fenomena yang baru.
Sekretaris Asosiasi Merpati Nasional Australia, Brad Turner mengatakan dia telah mendengar kasus merpati balap China yang mencapai pantai barat Australia dengan kapal kargo, perjalanan yang jauh lebih singkat.
Turner mengatakan, ada rasa khawatir bahwa merpati AS dapat membawa penyakit eksotis, dan Ia setuju harus dimusnahkan.
"Meskipun terdengar sadis bagi sebagian orang normal, saya rasa Anda akan menemukan bahwa banyak dukungan diberikan untuk ide (pemusnahan) tersebut, " kata Turner.
Diketahui penerbangan jarak jauh yang dilakukan burung merpati di mulai pada tahun 1931, dengan rute Perancis ke Vietnam dengan jarak 11.600 kilometer, dengan memakan waktu 24 hari.