Sebelumnya, produk ini sudah diumumkan sejak pertengahan Desember 2020. Seri Bezeless ini terdiri dari tiga varian lebar layar berbeda, mulai dari 32 inci, 43 inci, dan 55 inci.
Selain ukuran layar, ketiganya juga berbeda dari segi resolusi layar. Untuk Mi TV 4 Bezeless 32 inci, menggunakan layar HD (1366x768). Untuk layar 43 inci menggunakan FHD (1920x1080).
Sementara untuk 55 inci punya spesifikasi paling premium. Layar sudah menggunakan resolusi 4K (3840x2160) Quantum Dot Display dengan Dolby Vision dam HDR 10+. Speaker yang disematkan dua unit audio power 15W dengan unit berupa 2 tweeter dan 4 Bass-middle range.
Selain seri bezeless, sebelumnya Xiaomi juga sempat mengeluarkan seri Mi TV 4 dan 4A. Perbedaan mencolok seri Bezeless dari dua tipe sebelumnya, tentu tampak dari desain, layar, audio, dan jumlah port yang disediakan.
Seperti namanya yang berarti tanpa pinggiran, Mi 4 Bezeless hanya menggunakan pinggiran tipis pada bingkai. Bezel sendiri adalah pinggiran bodi yang menahan sampul kaca pada layar televisi atau layar ponsel. Imbasnya, rasio layar dan bodi (screen to body ratio/ STB) naik menjadi 95 persen.
Faktor pembeda lain yang ikonik adalah bagian bawah televisi berwarna abu-abu. Bagian ini dirancang dengan pinggiran lebih tebal dari tiga sisi lain.
Sementara spesifikasi lain seperti prosesor dan panel yang digunakan, serupa dengan Mi 4 dan 4A.
Kali ini CNNIndonesia.com berkesempatan untuk menjajal Mi TV 4 Bezeless 43 inci.
Layar LED dengan resolusi FHD, televisi ini menyajikan gambar yang cukup tajam. Produksi detil dan kedalaman warna layar Mi TV 4 Bezeless cukup oke walau kurang detil. Sehingga, gradasi warna pada gambar tak bisa tampil mulus, tapi terpatah-patah.
Hal ini diperkirakan lantaran keterbatasan data warna pada jenis panel yang ditanam pada TV ini. Sebab, jenis panel yang digunakan akan memengaruhi seberapa bagus layar bisa memproduksi warna yang akurat.
Kemampuan mereproduksi warna juga berpengaruh pada kemampuan layar memberikan detil warna yang lebih tepat ketika menampilkan gambar beserta efeknya.
Misal, ketepatan warna yang ditampilkan ketika menampilkan gradasi warna langit pada sore hari. Misal, pada layar 8-bit, detil gradasi warna yang timbul tak akan seindah dan tampil nyata seperti pada layar 10-bit. Sebab, banyak informasi warna yang tak dimiliki panel 8-bit agar bisa mendefinisikan gradasi warna lebih baik. Namun, Xiaomi sendiri tidak memberikan keterangan lebih detil tentang data panel yang digunakan.
Tekstur juga akan tampil lebih baik pada layar dengan bit lebih besar. Misal terang gelap detil bahan pakaian atau video rimbun pepohonan di hutan yang diambil dari ketinggian. Detil terang gelap pada serat pakaian dan pohon-pohon yang menjulang di hutan, bakal lebih jelas terlihat pada layar 10-bit ketimbang 8-bit.
Salah satu indikasi lain untuk mengetes kualitas layar bisa dilihat dari kemampuan panel untuk menampilkan warna hitam. Jika layar bisa menghasilkan warna hitam pekat, itu menjadi penanda tv punya kualitas dan referensi warna yang luas. Misal seperti tampak pada layar OLED.
Sementara pada tv ini, referensi warna yang dimiliki terbatas. Sehingga, detil gradasi warna perubahan warna dari hitam ke warna yang lebih cerah tidak tampil mulus (lihat gambar). Tanpa referensi warna yang luas, warna gradasi yang dihasilkan tampak terpatah-patah.
 Contoh gradasi warna yang kurang mulus dari layar Xiaomi Mi TV 4 Bezel-less 43 inci kurang bisa menampilkan gradasi warna yang mulus ketika menampilkan perubahan warna dari gelap ke warna yang lebih cerah. Hasilnya perubahan warna tampak terpatah seperti tampak pada bagian latar tampilan muka Android TV ini. (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
 Gradasi warna yang terpatah-patah di layarXiaomi Mi TV 4 Bezeless (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
Bagi mereka yang terganggu dengan hal-hal detil semacam ini, sepertinya perlu mencari opsi lain. Hal ini mungkinterasa terganggu bagi mata penikmat layar yang jeli dengan detil warna pada layar. Namun, untuk penikmat menonton secara umum yang lebih mengutamakan fungsi ketimbang estetis, hal ini takterlalu mengganggu kenyamanan menonton.
Pengguna yang hanya butuh kenyamanan menonton smartTV, detil seperti ini tentu bukan sesuatu yang penting. Televisi ini tetap fungsional dengan tawaran harga terjangkau.
Kecerahan layar TV cukup baik, sehingga tetap memberikan gambar dengan warna yang cukup tajam. Namun, lantaran resolusi layar hanya FHD, tentu tak akan mampu memberikan detil yang baik ketika memainkan video dengan resolusi yang lebih tinggi. Selain itu, layar TV ini juga tidak dilengkapi dengan bahan untuk mengurangi pantulan cahaya.
 Tampilan layar Xiaomi Mi TV 4 Bezeless 43 inci (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
 Tampilan layar Xiaomi Mi TV 4 Bezeless 43 inci (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) Xiaomi Mi TV 4 Bezeless smart tv android |
 Tampilan layar Xiaomi Mi TV 4 Bezeless 43 inci (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) Xiaomi Mi TV 4 Bezeless smart tv android |
Audio
Untuk audio, TV ini menggunakan dua speaker 2x10W dengan teknologi kompresi suara DTS_HD. Untuk menambah ketangguhan audio dengan speaker eksternal, tv ini sudah dilengkapi dengan beberapa port audio tambahan.
Dengan dua speaker, televisi ini memang sudah mendukung suara stereo. Sehingga, suara yang dihasilkan cukup lantang dan solid, berbeda dengan televisi dengan speaker mono yang akan terdengar lebih cempreng.
Meski demikian, kualitas suara yang dihasilkan tak terlalu istimewa. Jangan mengharapkan suara bas menggelegar akan keluar dari speaker televisi ini.
Suara treble pada beberapa kesempatan juga terdengar pecah. Range suara yang bisa dilayani oleh speaker ini memang tak terlalu luas, namun cukup memadai.
Fitur dan antarmuka
Xiaomi menyediakan dua antarmuka bagi pengguna, pertama tampilan bawaan dari Android TV dan kedua antarmuka yang mereka sediakan sendiri yang dinamakan Patch Wall.Pengguna bisa memilih untuk menggunakan tampilan antarmuka asli bawaan Android TV atau Patch Wall sebagai default.
Secara umum, keduanya hanya berbeda dari segi penyusunan konten. Pada Patch Wall, pengguna mendapat susunan konten yang kebanyakan adalah pilihan film dari beberapa aplikasi yang sudah menjadi rekanan Xiaomi seperti CatchPlay, Vidio, dan lainnya.
Pengguna juga bisa langsung mengklik saluran tv lokal tanpa membuka aplikasi lain untuk melakukan streaming siaran tv seperti Trans TV, SCTV, Indosiar, dan lainnya.
 Tampilan antarmuka Patch Wall di Xiaomi Mi TV 4 Bezeless smart TV Android (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
Pengguna juga mendapat rekomendasi beberapa film premium gratis yang disediakan oleh aplikasi yang bekerjasama dengan Xiaomi.
Sementara pada antarmuka Android TV, pengguna bisa mengatur aplikasi apa saja yang ingin ditampilkan di layar depan.
Aplikasi-aplikasi yang dipilih untuk tampil di layar depan ini lantas akan menampilkan beberapa program pilihan kepada pengguna.
 Tampilan antarmuka Android TV bawaan Xiaomi Mi TV 4 Bezeless Smart TV (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
Pada jajaran paling atas, pengguna juga bisa memilih jalan pintas untuk aplikasi-aplikasi favorit. Sayang, beberapa aplikasi bawaan yang tak terpakai tak bisa dihapus, seperti Google Play Movies & TV misalnya.
Pada generasi Mi TV sebelumnya, sempat dikeluhkan waktu loading Mi TV 4 yang agak lama. Namun, hal ini tidak dirasakan pada seri Bezel-less. TV menyala responsif, bahkan pengguna bisa langsung melanjutkan tontonan yang belum selesai disaksikan saat TV dimatikan.
Hal ini dimungkinkan dengan fitur Quick Wake yang dijanjikan bisa melanjutkan tontonan dalam waktu kurang dari 5 detik. Setidaknya, hal ini sesuai dengan janji Xiaomi.
Bodi dan Tampilan
Dari segi tampilan, tv ini memang cukup menarik. Bezel tipis dipadu dengan frame bawah yang lebih tebal berwarna abu, membuat tampilannya lebih modern.
Meski lebar 44 inci, tapi televisi ini tergolong ringan hanya 6,7 kilogram dengan kaki. Jika dilihat dari samping, bodi televisi ini juga tergolong tipis.
Kaki-kaki pada tv ini menggunakan model penyangga terpisah dengan model lekukan, mendukung tampilan tv secara keseluruhan tampak langsing dan ringan. Sebab, kaki-kaki ini tak nampak berat dipandang.
Tapi, bodi yang ringan dan tipis serta penyangga yang kurang solid, membuat tv ini mudah oleng jika tersenggol. Terutama bagi mereka yang memiliki anak kecil di rumah, sebaiknya tak menempatkan tv ini terlalu rendah sehingga bisa mereka jangkau.
Layar dengan panel LED full HD 1920x1080 berfrekuensi 60 Hz dengan luas pandang 178 derajat ini pun mudah tergores. Sebab, tv ini tidak seperti layar ponsel yang disertakan dengan pelindung layar.
Untuk koneksi, tv ini menyediakan 2 port USB 2.0, 1 port AV(mini), 1 port S/PDIF, 3 port HDMI, 1 port Ethernet, dan 1 port headphone.
 Xiaomi Mi TV 4 Bezeless tampak samping (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
 Port yang disediakan Xiaomi Mi TV 4 Bezeless (dok. Xiaomi) |
Xiaomi juga menyediakan remote mungil sebagai pengendali. Remote ini hanya dilengkpi dengan 14 tombol. Terdapat tombol cepat untuk mengakses Netflix dan Prime Video.
Tapi, bagi pengguna Indonesia yang jarang menggunakan Amazon Prime, kehadiran tombol cepat itu menjadi tidak terlalu berguna. Akan menarik jika pengguna bisa mengubah sendiri fungsi dua tombol cepat ini sesuai keinginan.
Pada bagian atas terdapat tombol power dan Google Assistant. Fitur Google Assistant pada tv ini cukup responsif menanggapi suara pengguna. Tapi, ketika menggunakan perintah suara pada fitur kibor Android di layar, tv gagal mengenali suara pengguna dengan baik.
Pengguna juga bisa beralih dengan cepat ke home dengan tombol dengan tanda bulat di kanan. Untuk beralih dengan cepat ke home Patch Wall, pengguna tinggal mengklik tombol dengan tanda Mi.
 Foto: (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) Xiaomi Mi TV 4 Bezeless remote tv |
Pengguna juga bisa langsung mengendalikan video apa yang akan dimainkan di aplikasi tv ini langsung dari ponsel. Sebab, tv ini sudah dilengkapi dengan Chromecast internal.
Misal, ingin memutar video tertentu yang sudah disaksikan di ponsel dan ingin dinikmati di layar tv, cukup sentuh tombol cast pada Youtube atau Netflix di ponsel untuk langsung memainkan video itu di Mi TV.
Cara ini juga cukup praktis ketimbang pengguna harus mengetik judul film atau video yang ingin disaksikan dengan mengetik lewat remote yang tentu memakan waktu.
Casting dari ponsel untuk memutar lagu favorit dari Spotify atau Joox juga bisa dilakukan. Pengguna tinggal ketuk pilihan ingin mendengarkan lagu di media apa dari aplikasi di ponsel.
 Pengguna bisa memilih untuk memainkan video yang tampil di ponsel langsung ke tv dengan memilih tombol cast (tengah atas) dan akan keluar pilihan di perangkat Chromecast mana video akan dimainkan (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
 Tampilan ketika video di ponsel berhasil dimainkan di televisi (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
Kesimpulan
Xiaomi Mi TV 4 Bezel-less memberikan tawaran menarik untuk smart TV Android dengan harga hanya Rp3,8 juta saja. Memang, pengguna tak mendapat banyak kemewahan dengan tv yang cukup terjangkau ini.
Tapi, jika dana terbatas dan ingin mendapat tv dengan layar lega dan sudah bisa memainkan berbagai aplikasi multimedia kesayangan, tv ini bisa jadi pilihan.
Kelebihan:
- Desain layar TV cantik
- Harga terjangkau untuk smart TV 43 inci.
- Respons tv cepat ketika dinyalakan kembali, Google Assistant responsif.
Kekurangan:
- Layar mudah tergores dan detil warna kurang baik.
- Desain bodi rawan tersenggol.
- Fitur suara di Google Keyboard untuk memudahkan pengetikan tidak responsif.
Jika ingin mencari pilihan lain, di pasaran ada juga merek Coocaa dan Changhong yang dibanderol dengan harga lebih bersahabat. Keduanya punya lebar layar sama, 43 inci dan dihargai dibawah Rp3 juta.
Di kelas serupa dengan harga Rp3,5 juta, ada juga TCL yang menawarkan TV 43 inci dengan resolusi layar lebih tinggi, UHD (3840x2160).
Unggul di jumlah piksel yang lebih rapat dan bakal menghasilkan gambar lebih tajam, model tv besutan TCL ini tidak bezel-less. Samsung bahkan menawarkan harga lebih tinggi lagi untuk TV UHD 43 inci mereka dengan harga Rp4,5 juta. Sehingga, pilihan ada di tangan pembeli.
Spesifikasi dan Harga Xiaomi Mi TV 4 Bezel-less 43 Inci
Spesifikasi | Xiaomi Mi TV 4 43" bezel-less |
Layar | panel LED Full HD 1920x1080 60 Hz; IPS 178 derajat |
Bodi | 96 cmx56,1 cm (60,77cm jika menyertakan kaki) |
Berat | 6,6 kg (6,7 kg dengan kaki) |
Audio | |
Sistem operasi | android pie 9.0 |
Chipset | @mlogic 64 bit quadcore a53 1gb ram 8gb rom |
Koneksi | USB: 2 x USB 2.0AV(mini): 1S/PDIF: 1HDMI: 3(1 contain ARC)Ethernet : 1Headphone : 1 |
Video decoder | H.265, H.264, Real, MPEG1/2/4 |
Image decoder | |
Audio decoder | DTS-HD |
Remote | Mi remote Bluetooth 4.2 /BLE; wifi 2.4 GHz; 802.11 b/g/n |
Power supply | Voltage: 100-240V~50/60Hz Power: 75W |
Harga | 3.799.000 |