Produk perdana dan fenomenal dari Esemka, yakni pikap Bima, saat ini berstatus langka sebab produsen telah menghentikan produksi efek pandemi Covid-19. Calon konsumen yang hendak membeli juga harus gigit jari karena stok tidak tersedia, seperti dialami influencer otomotif Fitra Eri.
Influencer itu harus mengurungkan niatnya menimang mobil pikap itu sebab perusahaan menunda memproduksi Esemka di pabriknya di Boyolali, Jawa Tengah.
Pikap Esemka Bima cukup menarik perhatian masyarakat Indonesia. Bila merunut kisahnya, Esemka sangat fenomenal di industri otomotif dalam negeri. Nama Presiden Joko Widodo termasuk salah satu yang mempopulerkan nama Esemka beberapa tahun silam kala menjadi Wali Kota Solo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut kami rangkum sejumlah fakta menarik mobil Esemka, Bima.
Alih-alih bermain pada segmen mobil penumpang, Solo Manufaktur Kreasi (SMK), pemegang merek Esemka, malah memilih produk kendaraan komersial bakal debut perdana di Indonesia melalui Bima.
Mobil ini pertama diperkenalkan seiring peresmian pabrik Esemka di Boyolali, Jawa Tengah, sejak September 2019. Sejauh ini belum ada rencana Esemka akan menghadirkan produk lain seperti model SUV selain pikap Bima.
Bima dirakit di fasilitas produksi seluas 12.500 ribu meter persegi dan dibangun di atas lahan 115 ribu meter persegi. Di pabrik tersebut terdapat proses produksi seperti perakitan kendaraan, pengecatan, sampai pengetesan.
Nilai investasi yang digelontorkan untuk pabrik tersebut disebut sebesar Rp600 miliar. Kapasitas produksi pabrik mencapai 18 ribu unit per tahun, itu berarti 1.500 unit per bulan atau sekitar 50 unit per hari.
Ada dua pilihan mesin bakal kendaraan niaga ringan ini, yaitu 1.200 cc dan 1.300 cc. Sedangkan pada pasar otomotif nasional Bima bakal bersaing dengan produk Jepang, yaitu Suzuki Carry dan Daihatsu Gran Max.
Mobil Esemka fenomenal disebabkan kedekatan merek tersebut dengan nama Presiden Joko Widodo. Jokowi memang pernah melambungkan nama Esemka saat menjabat sebagai Wali Kota Solo (2005-2012).
Orang nomor satu di Indonesia tersebut juga mengaku pernah menjajal Bima usai peresmian pabrik Esemka. Usai mencoba, Jokowi menyebut pikap Bima wajib dibeli orang Indonesia.
"Saya tidak ingin memaksa kepada bapak, ibu, dan saudara-saudara semuanya untuk beli. Tapi kalau lihat produknya tadi, saya sudah coba, lihat, sudah tes, memang wajib kita beli barang ini," kata Jokowi.
Meski lekat dengan embel-embel merek otomotif nasional, namum produk Bima dicurigai merupakan mobil China bernama Changan Star Truck. Esemka disebut-sebut hanya rebadge (rebranding) pikap yang sudah dipasarkan di China.
Namun begitu, pemerintah bilang Bima berbeda dengan klaim Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN) 60 persen.
Sejauh ini pikap Bima yang dijual Rp125 juta on the road di Pulau Jawa baru terjual 300an unit. Banyak konsumen Esemka yang berasal dari kalangan pemerintah, seperti Kementerian Pertahanan hingga TNI Angkatan Udara.
(ryh/mik)