BMKG Jelaskan Apa Itu Cuaca Ekstrem

CNN Indonesia
Kamis, 18 Feb 2021 13:02 WIB
Pemandangan saat awan mendung menyelimuti wilayah Jakarta. Rabu (11/12/2019). (CNN Indonesia/ Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan cuaca ekstrem akan melanda sejumlah daerah pada 15-21 Februari. Kondisi itu terjadi akibat peralihan sejumlah daerah itu memasuki musim hujan yang periode puncaknya terjadi pada Januari-Februari.

Prakirawan BMKG Riefda Novikarany mengatakan cuaca ekstrem adalah kondisi cuaca yang umumnya dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi.

"Yang dimaksud dengan cuaca ekstrem adalah kondisi cuaca dimana pengamatan unsur-unsur cuaca yang teramati melebihi ambang batas tertentu, yang pada umumnya dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi," ujar Riefda kepada CNNIndonesia.com, Rabu (17/2).

Riefda mengatakan BMKG membuat batasan nilai cuaca ekstrim dalam mengukur sebuah cuaca dikatakan ekstrem. Dengan pertimbangan nilai tersebut apabila terpenuhi akan menimbulkan bencana atau menyebabkan dampak berupa kerugian harta maupun jiwa.

Adapun nilai batasan cuaca ekstrem adalah curah hujan terukur 150 mm/ 24jam; angin kencang >25 knot/ 45 km/ jam; suhu udara terukur >3 derajat dari normal maksimum dan minimum wilayah tersebut; hingga visibility atau jarak pandang mendatar

Lebih lanjut, Riefda menyampaikan cuaca ekstrem cenderung terjadi pada periode musim hujan dan musim transisi. Sebab, pada periode tersebut terjadi ketidakstabilan atmosfer yang menunjang proses konvektif kuat.

"Dan wilayah Indonesia berada pada masa dengan ketersediaan uap air basah yang cukup besar sebagai penunjang pertumbuhan awan-awan hujan," ujarnya.

Riefda mengingatkan cuaca ekstrem terkadang menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor.

Cuaca ekstrem di periode puncak musim hujan pun dimana ditandai dengan intensitas hujan yang tinggi, durasi hujan yang cukup panjang, dan frekuensi hujan yang lebih sering.

"Juga terkadang disertai dengan potensi hujan es dan angin kencang atau puting beliung," ujar Riefda.

(jps/fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK