Isuzu Panther bukan mobil pertama dan satu-satunya bagi Felix, namun siapa sangka, warisan dari sang ayah yang dibeli 21 tahun silam itu masih ada dan menjadi barang kesayangannya hingga sekarang.
Felix mengatakan Panther, bagi ia dan keluarganya, memiliki sejarah dan cerita yang sulit dilupakan.
Pria dengan nama lengkap Felix Valentino Partomuan Pakpahan itu mengatakan Panther dibeli ayahnya kala ia masih mahasiswa. Menurut Felix pada 2000, sang ayah mengajaknya pergi membeli mobil bakal kebutuhan keluarga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun entah bagaimana ceritanya, Felix langsung mengajak ayahnya menuju dealer Isuzu yang berlokasi di Pecenongan, Jakarta Pusat. Mereka lantas disuguhkan Panther berkelir silver varian High Grade yang saat itu dijual Rp144 juta.
"Tapi memang sebelumnya kami sempat ada perdebatan soal mesin diesel yang katanya berisik lah, apa lah. Tapi tidak taunya malah awet sampai sekarang," kata Felix, Jumat (19/2).
Panther lantas jadi andalan keluarga, bahkan digunakan hingga turun-temurun. Sejak awal dibeli mobil itu sempat digunakan bolak-balik pulang kampung ke Sumatera Utara.
Kemudian sempat juga digunakan kakak Felix wara-wiri melintasi rute Prabumulih, Sumatera Selatan, Jakarta, lalu ke Pelabuhan Ratu untuk keperluan pekerjaan antara medio 2007 hingga 2008.
Baru pada 2009, mobil tersebut resmi ia pegang hingga sekarang.
"Makanya soal bandel apa enggaknya Panther ya tidak perlu ditanyakan lagi. Mobil masih sehat sampai sekarang. Sama saya saja sudah saya bawa ke Medan, tapi paling sering keliling Pulau Jawa," ungkapnya.
![]() |
Kisah Felix hanya satu cerita dari bejibun nostalgia Panther. Nama Panther sudah sangat dikenal di Indonesia, bahkan punya jargon tersendiri yakni 'rajanya diesel'.
Jargon itu juga didukung konsistensi Isuzu yang terus memproduksi mobil bermesin diesel hingga sekarang.
Panther pertama kali dirilis pada 1991 sebagai mobil penumpang dengan mesin diesel. Pada zamannya, Panther bisa dikatakan salah satu mobil impian sebagian orang Indonesia.
Sejak awal kemunculannya, Panther dikenal sebagai mobil tangguh, irit, dan bandel.
Selama mengaspal di Tanah Air, Isuzu merilis empat generasi Panther. Generasi pertama Panther dibekali mesin c233, 4-silinder, berkapasitas 2.238 cc OHV (Over Head Valve) dengan indirect injection. Mesin ini dapat menyemburkan tenaga maksimum sebesar 60 hp pada 4.300 rpm.
Saat itu Panther mengeluarkan enam varian, yakni Grand Deluxe, Deluxe (Total Assy), Panther Hi-Grade, Bravo, Miyabi, dan Standart.
Kemudian Isuzu melanjutkan ke generasi kedua pada pertengahan 1996. Pada generasi kedua ini terdapat beberapa perbedaan dengan generasi sebelumnya, salah satunya spesifikasi mesin.
Panther generasi kedua ini menggunakan mesin berkapasitas 2.500 cc OHV direct injection. Mesin ini dapat menyemburkan tenaga maksimal sebesar 86 hp di 3.900 rpm.
![]() |
Bagian eksterior generasi kedua juga berbeda, tetapi masih mempertahankan ciri khas Panther dengan lampu depan yang lebar.
Lalu pada 2000 Panther generasi ketiga dirilis. Mesin yang digunakan tidak jauh berbeda, tetapi Panther telah tersedia dengan transmisi otomatis dan mesin turbo diesel pada generasi tersebut.
Isuzu selanjutnya merilis generasi keempat, namun dinilai tak banyak berubah dari sebelumnya. Perubahan yang terlihat dari generasi yang diluncurkan pada 2005 tersebut adalah dari desain grill, lampu, dan juga interior.
Sektor mesin juga tidak banyak ubahan, hanya saja beberapa varian di generasi keempat sudah dibekali turbo berstandar EURO.
Sejak saat itu Isuzu hanya menyajikan desain facelift yakni pada 2009 dan 2013. Ubahan facelift kadarnya ringan, meliputi desain speedometer, rear tow hook, pintu belakang, dan model ban serep, mengutip situs Seva.