Pemalsuan undangan masuk ke aplikasi Clubhouse dilaporkan telah terjadi. Undangan palsu dapat digunakan untuk mengeksploitasi pengguna yang berencana bergabung dengan Clubhouse.
Dengan menggunakan aplikasi dan undangan palsu, peretas dapat mendistribusikan kode berbahaya dengan kedok perangkat lunak populer, misalnya versi palsu Clubhouse untuk Android.
Melansir Hindustan Times, banyak pengguna Android belum mengetahui bahwa Clubhouse baru tersedia untuk iOS, ponsel iPhone dan iPad. Aplikasi untuk Android diklaim masih dalam pengembangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketidaktahuan itu pun menjadi kesempatan bagi peretas untuk menjadikan mereka menjadi target penyerangan.
"Aplikasi jahat palsu dapat melakukan persis apa yang Anda izinkan dalam pengaturan keamanan Android Anda, untuk mendapatkan lokasi perangkat yang kasar atau akurat, merekam audio dan video, mendapatkan akses ke pengirim pesan, dll," ujar Denis Legezo, pakar keamanan Kaspersky.
Legezo mengatakan trik lain yang dapat digunakan oleh mereka adalah merekam audio berkualitas tinggi, melatih algoritme mesin, dan membuat deep fakes yang lebih canggih.
"Cara terbaik untuk menjaga keamanan adalah dengan waspada tentang apa yang Anda unduh, dan menjaga pengaturan keamanan yang tepat pada ponsel cerdas Anda," kata Legezo.
Cara termudah dan tercepat untuk mengakses Clubhouse adalah dengan diundang oleh seorang teman yang sudah memiliki akun Clubhouse diberitakan Business Insider.
Pengguna Clubhouse awal menerima 2 undangan. Selama teman Anda memiliki nomor telepon Anda, mereka dapat mengirimi Anda undangan untuk mengunduh aplikasi dengan nomor telepon itu.
Ada juga opsi untuk menelusuri daftar tunggu, proses yang lebih lambat tetapi dapat dilakukan siapa saja - tidak hanya orang yang memiliki teman atau koneksi yang sudah ada di aplikasi. Setelah pengguna pindah ke depan baris daftar tunggu, mereka juga berhak atas undangan.
Clubhouse menulis dalam deskripsinya di Apple App Store bahwa siapa pun bisa mendapatkan undangan dengan bergabung dalam daftar tunggu atau dengan meminta pengguna yang sudah ada untuk mendapatkannya.
Meskipun cara yang sah untuk masuk ke Clubhouse adalah melalui undangan atau daftar tunggu, beberapa calon pengguna mengambil tindakan sendiri dan menjual undangan. Misalnya, beberapa orang menjual undangan di situs-situs seperti Twitter dan Craigslist.
Bahkan, beberapa warga Tiongkok dilaporkan membayar hingga 65 euro atau Rp1,1 juta (kurs Rp17.122) untuk undangan ke Clubhouse.
Clubhouse belum menanggapi permintaan klarifikasi apakah undangan membeli atau menjual melanggar persyaratan layanannya. Sehingga, tidak disarankan untuk membeli undangan sampai perusahaan menjelaskan apakah akun yang dijual tersebut berisiko dihentikan.
Perlu diketahui, pengguna kemungkinan tidak memerlukan undangan selamanya karena Clubhouse berharap untuk pindah ke model akses terbuka sesegera mungkin.
(jps/mik)