Apple Didenda Rp28,8 M di Brasil karena Promosi Menyesatkan

CNN Indonesia
Senin, 22 Mar 2021 15:19 WIB
Apple tidak menyediakan pengisi daya di dalam kotak iPhone 12 yang dijual di Brasil.
Apple tidak menyediakan pengisi daya di dalam kotak iPhone 12 yang dijual di Brasil. (Foto: (dok. screenshot Apple))
Jakarta, CNN Indonesia --

Regulator perlindungan konsumen Brasil menjatuhkan denda sebesar US$2 juta atau Rp28,8 miliar (kurs Rp14.424) kepada Apple. Keputusan itu keluar lantaran Apple tidak menyediakan pengisi daya di dalam kotak iPhone 12 yang dijual di Brasil.

Regulator menilai kebijakan Apple meniadakan pengisi daya pada kotak iPhone 12 merupakan promosi yang menyesatkan dan tidak adil.

Mengutip 9to5mac, regulator konsumen Brasil sempat mempertanyakan alasan Apple tidak menyertakan pengisi daya di dalam kota iPhone 12. Regulator juga menilai kebijakan Apple tidak memberi keuntungan bagi lingkungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, Apple disebut tidak menjawab pernyataan regulator mengenai harga iPhone 12 jika menyertakan atau tidak menyertakan pengisi daya di dalam kotak.

Selain masalah pengisi daya, regulator juga menemukan bahwa ada konsumen iPhone 11 Pro melaporkan bahwa Apple tidak memperbaiki ponsel mereka setelah mengalami masalah air. Beberapa pengguna juga melaporkan masalah dengan beberapa fungsi di iPhone mereka setelah memperbaruinya, yang tidak dibantu oleh Apple.

Ada pula laporan Apple lepas tangan dari semua jaminan legal dan implisit, serta terhadap cacat tersembunyi atau tidak jelas.

"Apple perlu memahami bahwa di Brasil memiliki undang-undang dan institusi perlindungan konsumen yang kuat. Apple perlu menghormati hukum dan institusi ini," ujar Direktur Eksekutif Procon-SP Fernando Capez.

Melansi The Verge, Apple mengumumkan bahwa iPhone 12 dan tidak akan datang dengan pengisi daya atau earbud di kotaknya karena masalah lingkungan, pada Oktober 2020.

Dengan hanya menyertakan kabel USB-C ke Lightning pada iPhone 12 dan model baru lainnya, Apple mengklaim dapat mengurangi bahan mentah untuk setiap iPhone yang dijualnya dan mengurangi ukuran kotak ponsel.

Sejumlah pihak menilai perubahan itu lebih berkaitan dengan niat Apple mengurangi biaya pengiriman. Para ahli lingkungan juga berpendapat dampak terhadap lingkungan kemungkinan akan kecil.

Meski demikian, denda tersebut sepertinya tidak akan terlalu mengganggu bagi Apple, yang memiliki pendapatan US$111,4 miliar pada kuartal pertama 2021, total itu termasuk penjualan model iPhone 12 akhir tahun 2020.

Terkait dengan denda itu, Apple belum memberikan tanggapan resmi apakah akan melakukan banding atau menerima.

(jps/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER