Kapal kontainer raksasa Ever Given Shoei Kisen yang terjebak di Terusan Suez, Mesir, harus menempuh beberapa cara untuk keluar.
Perjuangan untuk membuat kapal kargo itu kembali ke perairan telah mengalihkan perhatian dunia ke SMIT Salvage. Sebuah perusahaan asal Belanda yang sering menyelamatkan kapal yang diterpa badai atau kecelakaan.
Fokus utama dalam misi menyelamatkan kapal yang terjebak adalah mengeruk pasir yang ada di bawah kapal, sebelum tim penyelamat menarik kapal tersebut menggunakan beberapa kapal derek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menghilangkan pasir di bawah air, para penyelamat mengeruknya daerah pinggir kanal menggunakan ekskavator, yang juga mengeruk tanah di bagian perairan kanal.
Pakar perkapalan yang menganalisis kapal Ever Given memprediksi bahwa ujung kapal yang menonjol di bagian bawah, terperosok ke dinding kaal sejauh 5 meter. Namun untungnya kapal itu terjebak di pesisir yang berkontur pasir, bukan batuan.
Sudah ada kapal derek yang dikerahkan untuk membantu pergerakan posisi kapal. Dibutuhkan kapal derek yang memiliki tenaga besar untuk menarik kapal raksasa itu. Terdapat 11 kapal derek normal dan 2 kapal derek berkekuatan tinggi yang dilibatkan untuk menarik kapal itu untuk kembali mengapung.
Dikutip Reuters, perusahaan penyelamat SMIT Salvage yang dilibatkan dalam penyelamatan, mengatakan sekitar 30.000 meter kubik pasir telah dikeruk untuk mengapungkan kembali kapal kontainer berbobot 224.000 ton itu.
Perusahaan SMIT Salvage merupakan salah satu bisnis unit dari Royal Boskalis Westminster NV. Perusahaan ini salah satu perusahaan yang ditunjuk oleh pemilik Ever Given untuk membantu pemindahan kapal.
Perusahaan ini dikenal dengan beberapa penyelamatan laut paling berani, termasuk mengangkat kapal selam nuklir asal Rusia yang pernah tenggelam pada tahun 2001, serta mengeluarkan bahan bakar dari dalam kapal pesiar Costa Concordia yang kandas di Italia pada 2012 lalu.
Boskalis Martijn Schuttevaer salah satu penyelamat SMIT Salvage mengatakan pertama-tama pihaknya mencari tahu persis bagaimana posisi kapal dapat terjebak di pesisir Terusan Suez.
"Sangat penting untuk memeriksa kapal dan seberapa dalam kapal itu bersarang di pinggir perairan," ujar Schuttevaer seperti dikutip GCaptain.
Jawaban atas pertanyaan itu akan menentukan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Para eksekutor harus menemukan cara bagaimana meringankan beban kapal yang sangat besar, sehingga kapal dapat ditarik ke posisi yang terbilang mudah.
Schuttavaer mengatakan proses membuat kapal menjadi lebih ringan adalah dengan cara membuang pemberat seperti air pemberat dan juga menurunkan bahan bakar.
Berapa lama proses tersebut berlangsung tergantung pada seberapa banyak peralatan yang ada untuk melakukan pengangkatan beban di kapal. Sering kali melibatkan helikopter untuk memindahkan peti kemas satu persatu.
Menurut direktur pengembangan bisnis di Resolve Joseph Farrell III, tim seperti itu biasanya dipimpin oleh seorang penyelamat dan melibatkan mantan kapten kapal atau yang memiliki pengetahuan tentang industri kapal. Tim itu juga terdiri dari penyelam, tukang las dan operator derek.
Kini sebagian lambung kapal MV Ever Given berhasil diapungkan kembali dalam proses evakuasi. Awak kapal juga mencoba kembali menyalakan mesin kapal, Senin (29/3).