Daftar Lengkap Fenomena Antariksa April 2021

CNN Indonesia
Kamis, 01 Apr 2021 12:03 WIB
Setidaknya ada 14 fenomena antariksa yang terjadi pada April 2021, mulai konjungsi Bulan Anteras hingga Perihelion Merkurius.
Ilustrasi Bulan. (dok. NASA)

20 April- Fase Bulan Perbani Awal

Fase perbani awal adalah salah satu fase Bulan ketika konfigurasi antara Matahari, Bumi dan Bulan membentuk sudut siku-siku 90 derajat dan terjadi sebelum fase Bulan purnama.

Puncak fase perbani awal terjadi pada pukul 13.58 WIB, 14.58 WITA, 15.58 WIT. Sehingga bulan perbani awal baru dapat disaksikan ketika terbit 30 menit setelah tengah hari dari arah timur laut, berkulminasi di arah utara ketika senja bahari dan kemudian terbenam di arah barat- Barat Laut 30 menit setelah tengah malam.

22-23 April - Hujan Meteor Lyrid

Hujan meteor Lyrid adalah hujan meteor tahunan yang titik radiannya berada di konstelasi Herkules dekat Vega. Hujan meteor ini berasal dari sisa debu komet C/1861 G1 Thatcher. Hujan meteor ini aktif sejak 16 April hingga 25 April dengan puncak hujan meteor pada 22 April 19.00 WIB, 20.00 WITA, dan 21.00 WIT.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fenomena ini dapat disaksikan sejak terbit di arah Barat Laut sekitar pukul 22.15 waktu setempat hingga fajar bahari berakhir keesokan harinya.

Intensitas maksimum hujan meteor ini dapat mencapai 18 meteor per jam ketika di zenit. Namun intensitas maksimum di Indonesia bervariasi, antara 12 hingga 15 meteor per jam dengan ketinggian titik radian ketika kulminasi bervariasi antara 45 derajat hingga 61 derajat.

Untuk melihatnya tidak perlu alat bantu apapun, kecuali ingin merekam fenomena ini dengan menggunakan kamera all-sky.

27 April - Bulan Purnama Perige (Bulan Super/Supermoon)

Puncak purnama ini terjadi pada pukul 10.31 WIB, 11.39 WITA dan 12.31 WIT dengan jarak geosentris 375.616 kilometer berdiameter sudut 33,41 menit busur dan terletak di konstelasi Libra.

Sedangkan perige bulan terjadi pada pukul 22.29 WIB, 23.29 WITA dan 28 April pukul 00.29 WIT.

Bulan purnama perige kali ini adalah seri pertama dari dua seri di tahun 2021, seri berikutnya terjadi pada 26 Mei 2021 bertepatan dengan gerhana Bulan total yang dapat disaksikan juga di Indonesia.

Bulan purnama perige kerap terjadi setiap tahun. Bulan purnama perige baru dapat diamati pada arah timur- tenggara setelah terbenamnya Matahari, hingga barat daya keesokan harinya setelah Matahari terbit.

27 April - Perihelion Merkurius

Perheleion secara umum adalah konfigurasi ketika planet berada di titik terdekat dari Matahari. Hal ini disebabkan oleh orbit yang terbentuk elips dengan Matahari terletak di salah satu dari kedua titik fokus orbit tersebut.

Perhelion Merkurius terjadi setiap rata-rata 88 har sekali atau dalam setahun terjadi empat kali.

Perihelion Merkurius di bulan April 2021 terjadi pada 27 April 2021 pukul 08.48 WIB, 09.48 WITA dan 1048 WIT dengan jarak 46 juta kilometer dari Matahari.

Fenomena ini sebelumnya sudah terjadi pada 29 Januari dan seri berikutnya akan terjadi pada 24 Juli dan 20 Oktober 2021.

28-29 April - Konjungsi Bulan - Antares

Bulan akan mengalami konjungsi Bulan-Antares yang kedua di penghujung April. Hal itu terjadi karena periode sideris Bulan selama 27,32 hari.

Puncak konjungsi Bulan-Antares terjadi pada 29 April 2021 pukul 13.07 WIB/ 14.07 WITA/ 15.07 WIT. Namun fenomena ni sudah dapat disaksikan sejak 28 April 2021 pada pukul 20.00 waktu setempat dari arah timur tenggara hingga keesokan harinya.

Konjungsi pada hari kedua dapat diamati pada waktu dan arah yang sama. Sudut pisah bervariasi antara 12,35 derajat hingga 8,28 derajat untuk hari pertama. Untuk hari kedua 6,22 hingga 9,16 derajat.

(can/fea)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER