Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi dampak Siklon Tropis Odette, berpeluang terjadi di beberapa wilayah Indonesia yang menyebabkan banjir, tanah longsor dan banjir bandang.
Kendati demikian potensi banjir itu disebutnya dipastikan tidak se-ekstrim seperti kejadian Siklon Tropis Seroja di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Masyarakat diimbau untuk tetap berhati hati pada potensi angin kencang dan hujan lebat yang masih berpeluang terjadi di beberapa wilayah serta mewaspadai potensi dampak seperti banjir, tanah longsor dan banjir bandang," ujar BMKG melalui keterangan tertulis, Jumat (9/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BMKG mengungkapkan bibit siklon 90S yang muncul bersamaan dengan bibit Siklon Seroja saat ini telah tumbuh menjadi Siklon Tropis Odette di Samudera Hindia.
Kecepatan angin maksimum pada pusat sirkulasi Siklon Tropis Odette, kata BMKG, mencapai 45 knot atau sekitar 80 kilometer per jam dan tekanan udara di pusat sirkulasinya adalah 990 hPa.
Berdasarkan pantauan BMKG saat ini posisi Siklon tropis Seroja masih berada di wilayah Samudera Hindia, Jumat (9/4) pukul 07.00 WIB. Namun Siklon tropis semakin jauh dari wilayah Indonesia.
"Saat ini Siklon Tropis SEROJA masih berada di wilayah Samudera Hindia dengan pergerakan ke arah barat daya semakin menjauhi wilayah Indonesia," ujar BMKG.
BMKG menggarisbawahi dalam 24 jam ke depan diperkirakan Siklon Tropis Odette akan terus bergerak ke arah selatan - barat daya menjauhi wilayah Indonesia dengan intensitas yang cenderung melemah.
- Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat, petir dan angin kencang di beberapa wilayah seperti Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali. Potensi ini diprediksi akan terjadi pada 24 jam ke depan.
- Dampak gelombang tinggi akan terjadi hingga dua hari ke depan.
Gelombang itu diprediksi terjadi di Laut Jawa, Perairan Selatan Pulau Bali Hingga Pulau Sumba, Selat Bali-Selat Lombok - Selat Alas bagian Selatan, Selat Sumba bagian Barat, Laut Sawu bagian Selatan, Perairan Selatan Pulau Sawu, dan Perairan Selatan Pulau Rote dengan ketinggian 1.25-2.5 meter.
- Gelombang tinggi 2.5-4 meter berpeluang terjadi di Perairan Pulau Enggano-Bengkulu, Perairan Barat Lampung, Samudra Hindia Barat Kep. Mentawai Hingga Lampung, Selat Sunda Bagian Barat Dan Selatan, Perairan Selatan Pulau Jawa, dan Samudera Hindia Selatan NTB Hingga NTT.
- Gelombang tinggi 4-6 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia Selatan Jawa-Bali.
Hingga kini BMKG terus memantau perkembangan potensi cuaca ekstrim di wilayah Indonesia. BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati pada potensi angin kencang dan hujan lebat yang masih berpeluang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.