Huawei Indonesia menyatakan siap membantu Indonesia menuju era 5G. Director ICT Strategy Huawei Indonesia, Mohamad Rosidi mengatakan 5G sangat penting bagi transformasi digital.
"Teknologi 5G akan memberikan percepatan transformasi digital di sektor industri menuju terwujudnya Industri 4.0 dan ekosistem pintar lainnya," ujar Rosidi kepada CNNindonesia.com, Jumat (9/4).
Rosidi menuturkan teknologi 5G berperan penting sebagai infrastruktur TIK yang fundamental untuk mendukung layanan the highest speed, huge connectivity, dan ultra-low latency.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menilai hal itu akan menumbuhkan peluang terciptanya pengalaman digital baru, user Eperience (UX), baik untuk sektor industri, organisasi, rumah dan pelanggan digital yang lebih luas lagi.
Pendayagunaan teknologi 5G yang optimal, lanjut dia juga akan memberikan manfaat yang nyata terhadap berkembanganya inovasi-inovasi di berbagai bidang.
Kemudian, bisa mendorong perubahan kebiasaan para pengguna layanan digital dan juga perubahan operasional bisnis sektor industri yang lebih handal, lebih cepat, efektif dan efisien.
Rosidi berkata dampak dari dukungan teknologi 5G akan mendorong percepatan digital ekonomi Indonesia di semua sektor. Selain itu, akan menjadi lompatan besar bagi Indonesia untuk menaikan daya saing di tingkat dunia.
"Perlunya dukungan dari semua pemangku kepentingan dalam pemanfaatan teknologi 5G secara terintegrasi, untuk memastikan kemanfaatannya bagi masyarakat luas, seperti layanan yang ditawarkan ke depannya seperti VR/AR, layanan home digital, otomatisasi manufacture, autonomous car, smart city dan layanan cerdas lainnya," ujarnya.
Di sisi lain, Rosidi membeberkan infrastruktur teknologi 5G membutuhkan spectrum frekuensi yang lebih lebar dibandingkan dengan teknologi 4G. 5G juga dibutuhkan pendukung jaringan fiber optic sebagai media transmisinya.
"Sehingga keunggulan dari teknologi 5G ini dapat dirasakan pengalaman digital yang sesungguhnya," ujar Rosidi.
Selama ini, Rosidi menilai pemerintah terus mendukung tersedianya spektrum untuk 5G dengan segala kebijakannya.
Namun, dia mengingatkan perlunya kolaborasi semua pemangku kepentingan dalam penggelaran fiber optic last mile sebagai penopang teknologi 5G tersebut, dengan kondisi geografi Indonesia menjadi tantangan tersendiri dalam percepatan penetrasi fiber optic.