AS Gelar Lomba Buat Masker Covid-19, Total Hadiah Rp7,3 M

CNN Indonesia
Kamis, 15 Apr 2021 13:26 WIB
Ilustrasi masker Covid-19. (Istockphoto/Alohapatty)
Jakarta, CNN Indonesia --

Otoritas Penelitian dan Pengembangan Biomedis Amerika Serikat (AS) (BARDA) akan menggelar kompetisi merancang masker generasi baru demi mengatasi Covid-19 dengan total hadiah US$500 ribu atau setara Rp7,3 miliar.

Kompetisi membuat masker dibuat bekerja sama dengan Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (NIOSH) yang merupakan organisasi di bawah naungan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit alias CDC AS.

Kompetisi itu disebut untuk mengatasi beberapa keluhan yang kerap dilontarkan mengenai masker, seperti fakta bahwa masker dapat membuat kaca mata berembun, membuat kulit iritasi, menghalangi komunikasi dan berpotensi menyebarkan partikel SARS-CoV-2 melalui rongga.

Kompetisi itu digelar beberapa tahap. Tahap pertama kompetisi inovasi masker dimulai pada 21 April 2021.

BARDA dan CDC AS meminta peserta lomba untuk mengirimkan desain yang menyempurnakan desain masker yang telah ada atau menggabungkan dengan teknologi yang belum pernah digunakan dalam masker.

Kontes ini memiliki dua fase. Pertama berfokus pada desain yang dievaluasi untuk efisiensi penyaringan, kemampuan untuk mengurangi aliran udara melalui masker dan kemampuan masker dalam menyaring partikel berbahaya.

Di tahap pertama akan menyisihkan 10 kandidat pemenang. Masing-masing akan menerima US$10.000 atau sekitar Rp146 juta untuk modal dalam mengembangkan prototipe topeng para kandidat.

Fase kedua akan meminta peserta untuk membuktikan konsep hipotesis desain masker, tetapi bukan berdasarkan model masker yang sudah ada.

Pada tahap ini peserta akan mengirimkan prototipe fisik masker untuk diuji oleh NIOSH. Pada fase ini pemenang akan dikerucutkan menjadi lima peserta. Pada fase ini kelima pemenang akan mendapatkan hadiah dengan total US$400 ribu atau senilai Rp5,8 miliar.

Menggelar kontes desain masker untuk lebih baik dapat menghasilkan beberapa solusi nyata. Tetapi di luar itu dapat meningkatkan peran masker dalam kehidupan manusia walaupun setelah sebagian orang telah menerima vaksinasi.

Dikutip Fast Company, saat ini ada banyak masalah yang menjadi penghalang dalam penggunaan masker. Mengatasi keluhan dan dijadikan acuan dalam mendesain masker adalah satu satu caranya.

Tetapi dengan adanya kompetisi merancang masker tidak menjamin minat para masyarakat AS untuk menggunakannya. Lantaran banyak yang beralasan, masker menyebabkan embun ketika memakainya bersamaan dengan kacamata.

Dikutip The Verge, saat ini ketersediaan masker di AS belum mampu memenuhi permintaan secara konsisten. Terlebih ketersediaan masker masker yang direkomendasikan untuk medis N95 dan KN95 masih terbilang sulit.

Pemerintahan Joe Biden telah menetapkan rencana untuk mengoptimalkan pembuatan masker untuk pasokan pandemi Covid-19.

(can/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK