Vivo secara resmi merilis ponsel Y20 pada Agustus 2020 di pasar global. Ponsel ini diduga menjadi penyebab terbakarnya palet kargo pesawat di Bandara Internasional Hong Kong akhir pekan lalu.
Usai insiden meledak yang diduga dari handphone itu, Smartphone Vivo kini dilarang di maskapai Hongkong dan saat ini merembet ke Indonesia.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melarang pengiriman kargo handphone merek Vivo untuk semua tipe. Larangan tersebut diketahui dari surat Cargo Information Notice (CIN) di kalangan internal perseroan yang beredar di Twitter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vivo Y20 dibekali dengan baterai Li-Po 5000 mAh dengan pengisian cepat 18W. Bodi gawai ini memiliki material kaca di bagian depan dan plastik pada bagian punggung ponsel.
Ponsel ini dilengkapi dengan chipset Snapdragon 460 Octa-core, GPU Adreno 610. Dapur pacu dilengkapi dengan RAM 4GB dan penyimpanan internal 64MB dan memiliki triple kamera yang disematkan vertikal.
Pada kamera belakang memiliki kapasitas 13MP pada lensa wide, 2MP lensa makro dan 2MP lensa depth. Kamera dapat menghasilkan kualitas jepretan 1080P dan video 1080p@30fps. Pada kamera depan dimodali lensa wide 8MP.
Melansir Gizmochina, Vivo Y20 memiliki dimensi tinggi 164.4 mm, lebar 76.3 mm dan tebal 8.4mm dengan berat 192.3 gram. Pada bagian layar memiliki resolusi 720 x 1600 piksel dengan ukuran 6,51 inci dengan IPS LCD.
Vivo Y20 berjalan pada sistem operasi Android 10+ Funtouch 10.5. Ponsel ini dilengkapi dengan sensor sidik jari yang dipasang di samping ponsel.
Vivo juga membekali ponsel ini dengan dual sim untuk menunjang konektivitas, Wi-Fi 802, microUSB 2.0, NFC dan pengisian daya nirkabel.
Ponsel ini tersedia dalam dua varian warna yakni Obsidian Black dan Dawn White. Vivo Y20 dibanderol dengan harga Rp2,099 juta pada kedua varian warna.