Al Zahrawi, Bapak Operasi Bedah Pertama Muslim Asal Spanyol

CNN Indonesia
Jumat, 16 Apr 2021 15:30 WIB
Perkembangan dunia kedokteran modern tak lepas dari pengaruh tokoh muslim bernama Abu Al Qasim Al Zahrawi atau Albucasis.
Abu Al Qasim Al Zahrawi atau Albucasis. (Ilustrasi Foto: Fajrian)

Hal lain yang ada dalam karya Al Zahrawi antara lain merancang instrumen untuk pemeriksaan uretra dan merancang beberapa perangkat gigi dan gigi tiruan yang terbuat dari tulang hewan. Dia juga dianggap sebagai orang pertama yang menggambarkan kehamilan ektopik.

Al Zahrawi dianggap sebagai bapak operasi operatif dan dikaitkan dengan kinerja tiroidektomi pertama. Pada bab terakhir bukunya yang didedikasikan untuk instrumen bedah berjudul 'On Surgery', dia memperkenalkan lebih dari 200 alat bedah, jumlah yang dinilai mengejutkan banyak pihak.

Bahkan, dia memberikan penjelasan rinci tentang penggunaan probe, pisau bedah, scalpel, dan kait. Al Zahrawi juga menemukan dan menemukan gunting bedah, tang genggam, dan tang kebidanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ilustrasinya tentang instrumen bedah juga merupakan yang paling awal dimaksudkan untuk digunakan dalam pengajaran dan metode pembuatannya.

Selain untuk pasien umum, Al Zahrawi ternyata juga memberikan kontribusi yang signifikan pada bedah anak. Dia menggambarkan dengan jelas kasus hidrosefalus karena cacat bawaan dari drainase cairan serebrospinal:

Dia juga menjelaskan bibir sumbing, kelenjar gondok, ranula, meatus uriner eksternal yang tidak berlubang, anus berlubang, hermafrodit, ginekomastia, jari-jari supernumerary dan berselaput. Dia adalah orang pertama yang menjelaskan secara rinci aspek medis hemofilia.

Melansir Britanica, Al Zahrawi telah membuat karya kedokteran yang komprehensif, menggabungkan ajaran klasik Timur Tengah dan Yunani-Romawi, membentuk prosedur bedah Eropa hingga Renaisans.

Meskipun sebagian besar bukunya didasarkan pada pengalaman orang lain, terutama Epitomae dari Bizantium abad ke-7, Paul dari Aegina, Albucasis tetap mampu memuat banyak pengamatan asli, termasuk deskripsi paling awal yang diketahui tentang hemofilia.

Meskipun diabaikan oleh para dokter di belahan timur dunia Islam, Al-Taṣrīf justru memiliki pengaruh yang luar biasa di kalangan Kristen Eropa. Diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12 oleh Gerard dari Cremona, buku itu bertahan selama hampir 500 tahun sebagai buku terkemuka tentang pembedahan di Eropa.

Al-Taṣrīf lebih disukai karena kejernihannya yang ringkas bahkan daripada karya-karya ahli kedokteran Yunani klasik, Galen.

(jps/dal)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER