Jakarta, CNN Indonesia --
Amunisi anyar Toyota, Raize, mungkin adalah mobil yang paling dinanti tahun ini sebab menjanjikan sebuah kendaraan bakal masyarakat melek teknologi yang belum punya banyak uang.
Kenapa tidak? Mobil lima penumpang ini memiliki harga terbilang terjangkau, enak dilihat, dan dilengkapi banyak fitur modern.
Produk ini bisa dibilang sebagai paket hemat buat Anda yang ingin mobil 'murah' tapi tidak murahan. Raize sejauh ini dapat memenuhi kategori tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa hari usai peluncurannya di Indonesia, sejumlah media di Tanah Air, termasuk CNNIndonesia.com, diberi kesempatan menjajal mobil kembaran Daihatsu Rocky ini. Pengenalan produk berupa sesi test drive dilakukan singkat, hanya menyusuri jalanan Jakarta hingga ke Tangerang.
Namun sebelum membahas rasanya nyetir Raize, saya terlebih dahulu akan mengupas sedikit mengenai keunggulan mobil ini.
Desain
Bagi saya mobil ini unggul ketimbang kompetitor SUV ringkas lima penumpang, yaitu Nissan Magnite dan Kia Sonet.
Raize memiliki desain mudah dipahami mulai dari depan sampai ke belakang. Lampu utama dibuat tak terlalu menyipit dan mengapit logo tiga elips Toyota pada bagian tengahnya. Kemudian grill trapesium mendominasi area wajah mobil ini.
Bagian bumpernya juga tersemat lampu yang menjadi fitur day time running light (DRL).
Kemudian sisi samping terdapat lekukan bodi yang membuat mobil ini terlihat kekar, sementara sisi belakang berpadu lampu kombinasi dan garnish. Untuk varian GR Sport TSS seperti yang saya gunakan, sudah menggunakan pelek hitam 17 inci sehingga memperkuat kesan sporty pada mobil tersebut.
 Toyota Raize meluncur di Indonesia pada 30 April 2021. (Toyota Astra Motor) |
Masuk ke kabin, kita disuguhkan interior nuansa serba hitam. Desain interior terasa pas, meski sebagian material masih dibuat menggunakan plastik.
Dasbor dilengkapi head unit besar sebagai pusat hiburan penumpang dan pengemudi. Kemudian pengoperasian AC sudah digital, sementara roda kemudi terdapat banyak tombol untuk pengoperasian sistem hiburan hingga fitur mengemudi.
Duduk sebagai penumpang depan di mobil ini, untuk seseorang dengan tinggi badan 180 cm dan berat 117 kg, sedikit terasa sempit sehingga pergerakan tak leluasa.
Raize diketahui mempunyai dimensi panjang 4.030 mm, lebar 1.710 mm, dan tinggi 1.635 mm. Sementara wheelbase mencapai 2.525 mm dan ground clearance 200 mm.
Fitur, Mesin, dan Rasa Mengemudi
Raize yang saya gunakan dalam sesi uji coba ini merupakan varian tertinggi yakni GR Sport TSS (Toyota Safety Sense). TSS adalah fitur keselamatan yang biasanya terdapat pada model Toyota yang lebih mahal.
Sejumlah fitur yang termasuk ke dalam TSS di antaranya enam Airbags, Pedal Misoperation Control, dan TSS + BSM (blind spot monitor) RCTA (Rear Traffic Control Alert).
Fitur lainnya pada mobil ini yakni Anti-lock Braking System (ABS), Vehicle Stability Control (VSC), Hill Start Assist (HSA), Seatbelt Warning, Rear Parking Sensor, Rear Parking Camera, Alarm + Immobilizer, serta tombol untuk menyalakan dan mematikan mesin.
Kemudian dapur pacu mobil ini adalah 1.000 cc turbo 3-silinder dengan pasokan tenaga 96,6 hp dan torsi 140 Nm. Saat mesin menyala, menariknya, mobil tidak memberikan sensasi mesin bergetar seperti unit tiga silinder pada umumnya.
 Toyota Raize menggunakan mesin 3-silinder, 1.000 cc, turbocharger. (Toyota Astra Motor) |
Fitur dan mesin sudah, kini saatnya membahas performanya saat dikendarai. Dalam sesi test drive ini saya tidak sendiri, melainkan berbarengan dengan tiga rekan dari media lain pada satu mobil.
Dalam sesi pertama, saya tidak langsung mengambil alih kemudi, melainkan duduk manis sebagai penumpang. Mobil lantas melaju ke titik pertemuan awal di mana rutenya melalui tanjakan pada lokasi parkir pusat perbelanjaan di Jakarta.
Tanjakan ini terbilang terjal dengan jarak lumayan panjang lantaran kami memiliki tujuan ke roof top atau lantai tertinggi di gedung 11 lantai ini.
Rekan yang kebetulan mengendarai Raize saat itu sempat menyebut bila tenaga 1.000 cc turbo Raize terbilang mumpuni meski kapasitas kendaraan dalam kondisi penuh, alias tiga orang plus berbagai barang bawaan.
Namun ada sedikit kekurangan lantaran tenaga mobil terkadang terasa engap saat menyusuri tanjakan yang panjang itu.
Setelahnya giliran saya mengendarai mobil ke titik selanjutnya. Rute berkendara kali ini berada di jalan perkotaan dan jalur bebas hambatan.
Dalam perjalanan awal mobil ini cukup memberi sensasi menyenangkan. Posisi berkendara terasa cukup nyaman, kemudian pandangan luas sehingga menambah percaya diri buat saya saat nyalip-nyalip ketika jalanan padat.
Tenaga mesin pada putaran bawah juga terasa padat sehingga tidak keteteran saat kondisi jalan stop n go. Suspensi juga terasa pas ketika melahap berbagai jalanan rusak, dalam artian tidak keempukan maupun terlampau keras.
Berikutnya saatnya saya mengarahkan mobil ke ruas tol. Di sini saya mulai membejek gas untuk merasakan performa sesungguhnya dari mobil tersebut.
Buat saya tenaga 1.000 cc pada putaran mesin cukup untuk membuat mobil ini melesat, meski diakui raungan suara mesin agak mengganggu. Kecepatan 100 km per jam saat berada di jalan tol pun dapat diperoleh optimal.
Mobil ini juga stabil saat diajak nikung sembari ngebut. Perpaduan antara suspensi dan platform baru milik Daihatsu, yaitu Daihatsu New Global Architecture (DNGA), dikatakan memberi pengaruh pada pengendalian mobil dalam berbagai situasi mengemudi itu.
Kesimpulan
Kehadiran Raize bisa dibilang memberi warna baru pada segmen SUV ringkas lima penumpang di Indonesia. Toyota juga terbilang sukses meramu produk barunya pada segmen ini.
Di samping itu Raize juga bisa menjadi pembuktian Toyota terhadap para konsumennya bila selama ini ternyata merek Jepang juga dapat menghadirkan produk ramah di kantong, namun tak pelit fitur. Hal ini yang sebelumnya tak pernah dihadirkan Toyota dan merek Jepang lain sebelum merek mobil China seperti Wuling dan DFSK hadir di Indonesia.