Fakta Virus H10N3, Kasus Flu Burung Langka di China

CNN Indonesia
Kamis, 03 Jun 2021 14:21 WIB
China melaporkan kasus flu burung akibat virus langka H10N3 yang menjangkiti satu warga di kota Zhenjiang.
Ilustrasi. China melaporkan kasus flu burung akibat virus langka H10N3 yang menjangkiti satu warga di kota Zhenjiang. (ANTARA FOTO/Jojon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah China melaporkan kasus pertama penularan flu burung oleh strain virus langka H10N3.

Menurut Komisi Kesehatan Nasional Beijing (NHC) kasus pertama ini ditemukan di kota Zhenjiang. Namun, otoritas kesehatan itu tidak memberikan keterangan lebih lanjut bagaimana pria berusia 41 tahun itu bisa terinfeksi.

NHC menyebut telah melakukan penelusuran kontak dekat dan tidak ditemukan kasus serupa dan risiko penularan sangat rendah. Selain itu, WHO menyebut tidak ditemukan kasus serupa pada penduduk lokal lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Salah satu virus penyebab flu burung

Virus H10N3 merupakan salah satu virus yang menyebabkan penyakit flu burung. Sebab, selain H10N3 terdapat jenis virus lain yang menyebabkan penyakit yang sama.

Penyakit flu burung sendiri umum terjadi pada hewan unggas. Penularan dari hewan ke manusia disebut relatif jarang terjadi.

Meski demikian, penyakit flu burung bisa menimbulkan kematian seperti pada kasus strain virus flu burung H7N9. Virus ini membunuh sekitar 300 orang di China pada musim dingin 2016-2017. Selain itu terdapat juga kasus flu burung H5N1 yang menular dari unggas ke manusia, namun tidak menular antar manusia.

2. Virus langka

Virus ini tergolong langka menjangkiti burung. Selain itu virus ini disebut patogen rendah atau relatif lebih ringan, sehingga tidak menimbulkan gejala berat jika terinfeksi.

Virus ini termasuk langka karena hanya dilaporkan temuan sekitar 160 isolat virus dalam 40 tahun terakhir hingga 2018. Hal ini disampaikan Filip Claes, koordinator laboratorium regional dari Pusat Darurat FAO untuk Penyakit Hewan Lintas Batas di kantor regional untuk Asia dan Pasifik.

3. Kasus pertama penularan ke manusia

Infeksi virusflu burungH10N3 pertama pada manusia pada Selasa (1/6). Varian virus flu burung tersebut ditemukan pada seorang pria berusia 41 tahun di Kota Zhenjiang, Provinsi Jiangsu yang mengalami demam dan gejala lainnya.

4. Baru menular ke satu orang

Virus H10N3 baru ditemukan meular pada satu orang sehingga tidak terlalu mengkhawatirkan para ahli, namun mereka akan tetap waspada.

"Selama virus flu burung bersirkulasi di unggas, infeksi sporadis flu burung pada manusia adalah kewajaran, namun hal ini jadi pengingat bahwa ancaman pandemi influenza tetap ada," kata WHO kepada Reuters dalam sebuah pernyataan.

Sebab, virus flu ini bisa bermutasi sangat cepat dan bercampur dengan strain virus lain yang bersirkulasi di peternakan atau dibawa oleh burung yang bermigrasi. Sehingga, potensi mutasi virus yang mengubah genetik virus sehingga bisa mengancam manusia masih mungkin terjadi, seperti dilaporkan Indian Express.

5. Belum ditemukan bukti menular antar manusia

WHO menyebut belum ada indikasi virus ini menular antar manusia. Sehingga risiko penularan dalam skala besar sangat kecil.

Sebab, penularan antar manusia-lah yang menjadi faktor utama penyebaran penyakit seperti yang terjadi pada kasus pandemi Covid-19. Selain itu, para ahli menyebut kasus virus ini terjadi secara sporadis alias tersebar.

(eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER