Herd Stupidity Menggema di Jagat Maya Jelang PPKM Mikro
Kata kunci 'Herd stupidity' ramai jadi pembahasan di media sosial Twitter usai salah satu epidemiolog menyebut kata tersebut sebagai gambaran kondisi Tanah Air dalam mengatasi pandemi Covid-19.
Kata kunci herd stupidity ramai usai pemerintah memperketat pergerakan masyarakat dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro di zona merah di Indonesia mulai 22 Juni-5 Juli 2021.
Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Rioni mengatakan Indonesia sudah lama dalam kondisi herd stupidity atau kebodohan komunal atasi pandemi.
Pandu menyebut kondisi itu tercipta lantaran masyarakat maupun pemerintah melakukan kebodohan bersama sehingga memicu lonjakan kasus Covid-19.
Pandu juga sempat memberi contoh bagaimana kebodohan selama pandemi terjadi. Pertama saat masyarakat mengabaikan larangam mudik, sementara pemerintah tidak ketat dalam melarangnya.
"Indonesia sudah lama dalam kondisi 'Herd Stupidity'. Perilaku Manusianya yang dorong replikasi virus, memperbanyak diri dan berubah menjadi lebih mudah menular. Manusia yang mendapat amanah jadi pejabat dan manusia-manusia lain yang tidak berperilaku 5M dan enggan divaksinasi," kata Pandu dalam akun twitter-nya, Minggu (20/6).
Salah satu akun bernama Miko Soeganda dalam cuitannya mengakui bila Indonesia memang sedang dalam kondisi yang bisa dikatakan sebagai kebodohan bersama.
"Yess...herd stupidity itu benar adanya," tulis Miko dikutip Senin (21/6).
Banyak netizen juga mengungkapkan sependapat dengan apa yang disampaikan Pandu terkait herd stupidity.
Hingga pukul 17.32 WIB herd stupidity masih menjadi salah satu 10 kata kunci terpopuler di Indonesia dengan pembahasan mencapai 6.700 cuitan.
(ryh/fea)