Set Top Box Siaran TV Digital Gratis Harus Tepat Sasaran

CNN Indonesia
Jumat, 25 Jun 2021 22:13 WIB
Negara-negara Eropa dan Amerika yang terlebih dahulu melakukan ASO pengadaan perangkat penerima siaran tv digital untuk keluarga kurang mampu ditanggung negara.
Ilustrasi siaran tv digital. (Foto: iStockphoto/gorodenkoff)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sudah memulai program siaran TV digital atau Analog Switch Off (ASO). Program ini ditargetkan rampung November 2022.

Pelaksanaan teknis penghentian analog switch off (ASO) diatur Peraturan Menteri Kominfo Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penyiaran guna menjamin masyarakat tetap bisa menikmati layanan siaran televisi. Salah satu pendukung siaran TV digital yaitu ketersediaan Set Top Box (STB).

Direktur Operasional Transmedia, Latif Harnoko menjelaskan pengadaan STB untuk masyarakat yang diusulkan untuk membantu tercapainya siaran tv digital masih dikaji agar tepat sasaran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah melalui Kominfo pernah melakukan proses usulan agar adanya Set Top Box untuk masyarakat tidak mampu melalui "gotong royong", yang dilakukan oleh seluruh MUX operator (penyelenggara MUX), dan saat ini masih dalam penggodokan untuk distribusi masing-masing MUX Operator," ucap Harnoko.

Menurut Harnoko, berdasarkan studi, negara-negara Eropa dan Amerika yang terlebih dahulu melakukan ASO pengadaan perangkat penerima siaran tv digital untuk keluarga kurang mampu ditanggung negara.

"Sedangkan di Indonesia di PP no 46 tahun 2021 disebutkan bahwa STB untuk keluarga kurang mampu bisa dari "operator MUX atau dari APBN," ujar Harnoko.

Dengan skema seperti itu, biaya investasi STB penopang infrastruktur siaran tv digital bisa ditanggung perusahaan tv swasta dan pemerintah.

Dijelaskan Harnoko, sejauh ini pemerintah cukup agresif melakukan sosialisasi siaran tv digital ke seluruh lapisan masyarakat. Namun mengingat kondisi pandemi Covid-19 melanda Indonesia, kebijakan ASO yang sudah terprogram menghadapi tantangan, salah satunya soal pendistribusian STB.

"Untuk pembagian tanggung jawab STB antara swasta dan pemerintah sebaiknya dibicarakan bersama sama. Jumlah kebutuhan real-nya berapa?, kriteria penerimanya seperti apa?, mekanisme pembagiannya bagaimana?. Ini penting untuk dibicarakan bersama terlebih dahulu sebelum menentukan jumlah bagian masing masing," tutur Harnoko.

Harnoko menambahkan, sebagai contoh dari 100 persen penduduk Indonesia kurang mampu berjumlah 15 persen. Namun dari 15 persen yang mempunyai televisi adalah hanya 7,5 persen. Sehingga komposisi set top box yang diberikan hanya 7,5 persen.

"Sehingga dengan hal ini transparasi memang harus dikedepankan, agar semuanya bisa berjalan, dan satu sama lain saling mengetahui situasi kondisi yang ada, peran orkestrasi dari pemerintah ini yang diperlukan sehingga ASO bisa berjalan dengan baik," tutup Harnoko.

(mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER