Netizen Thailand Ogah Vaksin Sinovac, Mau Pfizer untuk Nakes

CNN Indonesia
Rabu, 07 Jul 2021 07:54 WIB
Netizen di Thailand mendesak pemerintah setempat segera memberikan booster vaksin Pfizer kepada tenaga kesehatan.
Ilustrasi vaksin Covid-19 Pfizer. (AP/Frank Augstein)
Jakarta, CNN Indonesia --

Netizen di Thailand mendesak pemerintah setempat segera memberikan booster vaksin Pfizer kepada tenaga kesehatan (nakes) demi memutus pandemi Covid-19. Tagar 'Give Pfizer to medical personel' menjadi topik terpopuler di Twitter Thailand. 

Seruan netizen ini mengemuka usai sebuah dokumen kementerian kesehatan yang bocor. Isinya mendesak pemerintah pusat Thailand memberikan booster vaksin berbasis mRNA seperti Pfizer kepada tenaga kesehatan.

Mengutip CNN, bocornya dokumen Kemenkes tersebut membuat kepercayaan publik Thailand terhadap vaksin Sinovac buatan China semakin merosot.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memo internal Kemenkes Thailand itu sudah ramai diberitakan media lokal dan dibagikan secara luas di media sosial. Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul juga sudah memastikan dokumen yang bocor ke publik itu asli.

Salah seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya mengaku bahwa pemerintah sengaja tidak memberikan suntikan vaksin Pfizer-BioNTech kepada petugas kesehatan garis depan, karena secara tidak langsung akan memperlihatkan bahwa vaksin Sinovac tidak efektif.

Thailand sudah memberikan vaksin virus yang dimatikan, Sinovac kepada sebagian besar tenaga kesehatan. Studi pemerintah Thailand mengklaim dua dosis Sinovac 95 persen efektif mengurangi kematian dan gejala parah.

"Studi menunjukkan bahwa 71 persen hingga 91 persen efektif dalam menghentikan infeksi Covid-19 varian Alpha," klaim Thailand.

Di sisi lain, Sinovac belum mau menanggapi soal klaim tingkat kemanjuran vaksin Covid-19 tersebut.

Imbas dokumen yang bocor, pakar kesehatan terkemuka Thailand, termasuk pejabat tinggi dewan medis semakin gencar mendesak pemerintah untuk memberikan suntikan ketiga atau booster vaksin Pfizer-BioNTech kepada petugas kesehatan.

Namun demikian, Pejabat senior kesehatan Opas Karnkawinpong membantah Menteri Kesehatan Anutin dengan mengklaim dokumen tersebut palsu.

Menurutnya, Anutin mengatakan dokumen bocor soal booster vaksin Pfizer itu hanya pendapat dari para ahli untuk menetapkan kebijakan vaksin. Ia juga menambahkan bahwa dua dosis vaksin Sinovac efektif dan memberikan hasil 'di luar standar'.

Selain Pfizer, pakar Thailand juga mendesak pemerintah untuk mengandalkan AstraZeneca, yang diproduksi secara lokal oleh perusahaan milik kerajaan Siam BioScience. Pihak berwenang mengatakan vaksin mRNA Moderna juga akan tersedia.

Thailand juga telah membeli 20 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech dan akan menerima 1,5 juta dosis yang disumbangkan oleh Amerika Serikat akhir bulan ini.

(dal/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER