Kepala Pusat Meteorologi Publik, Badan Pusat Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Fachri Radjab menjelaskan fenomena suhu panas ekstrem yang mencapai suhu 54,4 derajat Celcius di Death Valley, Amerika Serikat (AS).
Fachri mengatakan penyebab suhu panas ekstrem itu secara metereologi merupakan dampak dari adanya gelombang panas atau Heat Wave yang disebabkan beberapa faktor, salah satunya kubah panas atau Heat Dome.
"Kubah Panas atau Heat Dome akibat dari adanya daerah tekanan tinggi di suatu wilayah dengan suhu permukaan yang tinggi akibat dari proses radiasi Matahari yang pada bulan Juni-Juli berada di Belahan Bumi Utara (BBU)," ujar Fachri kepada CNNIndonesia.com lewat pesan teks, Senin (12/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kata Fachri, suhu panas ekstrem itu merupakan penyebab dari adanya pemanasan global yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan suhu maksimum di sebagian besar wilayah di dunia, termasuk pada saat terbentuk Heat Dome.
Dijelaskan Fachri, di daerah perkotaan gelombang panas juga dapat dipicu oleh terjadinya urban heat island yang dapat meningkatkan suhu permukaan. Namun skalanya lebih lokal jika dibandingkan dengan akibat terbentuknya Heat Dome dan global warming itu.
Fachri menjelaskan suhu panas ekstrem terjadi saat suhu di suatu wilayah melebihi ambang batas suhu maksimum klimatologis normal bulanannya.
Suhu maksimum normal bulanan dihitung dari rata-rata data suhu maksimum bulanan selama 30 tahun," kata Fachri.
Ia juga menyatakan bahwa beberapa referensi menyebut bahwa heat wave merupakan kejadian tidak biasa atau unusual event.
Namun demikian, kata Fachri, kejadian suhu panas ekstrem tidak selalu terjadi setiap tahun, tergantung dari ada tidaknya penyebab aspek dinamika atmosfer yakni adanya Heat Dome.
Death Valley pecahkan rekor tempat terpanas di Bumi dengan suhu 130 derajat Fahrenheit atau 54,4 derajat Celcius.
Angka itu nyaris mendekati rekor yang pernah tercipta di lokasi yang sama pada 1913 yakni 134 derajat Fahrenheit.
Pada tahun lalu Death Valley juga mencetak suhu serupa yakni 130 derajat Fahrenheit. Terletak di California Timur, Amerika Serikat, Death Valley memang akrab dengan suhu panas ekstrem.
Dengan adanya suhu panas ekstrem, peringatan risiko panas 'very high' (tingkatan paling tinggi) telah dikeluarkan sebagian besar California, Nevada, Arizona dan Utah.
Peringatan itu berarti seluruh populasi berada pada risiko tinggi terkena penyakit terkait panas, karena durasi panas yang lama dan kurangnya bantuan dalam semalam.
(can/eks)