Sedangkan badai Matahari pada 13 Maret 1989 di Quebec, Kanda dilaporkan mengganggu sistem distribusi listrik, dan menciptakan aurora kuat yang terlihat hingga di selatan negara bagian Texas.
Warga di Texas terjebak mati listrik selama 12 jam. Banyak dari pegawai yang terjebak di gedung kantor yang gelap, elevator yang macet, dan terowongan bawah tanah yang pengap. Pemadaman listirk ini juga menyebabkan sekolah dan kantor ditutup, hingga menutup Bandara Dorval.
Pada hari Jumat 10 Maret 1989 para astronom menyaksikan ledakan dahsyat di Matahari. Dalam beberapa menit, gaya magnet yang kusut di permukaan Matahari telah melepaskan awan gas sebanyak satu miliar ton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Science Alert, energi ini sama seperti energi ribuan bom nuklir yang meledak pada saat yang bersamaan. Lantas, awan badai langsung keluar dari Matahari menuju Bumi dengan kecepatan satu juta mil per jam.
Suar matahari yang mengiringi ledakan tersebut segera menyebabkan interferensi radio gelombang pendek, termasuk gangguan sinyal radio dari Eropa ke Rusia.
2012
Pada 2012, Matahari melepaskan ledakan kuat dari lontaran massa koronal yang sangat besar dan kuat. Beruntung bagi Manusia, Bumi sedang tidak berada di jalurnya. Sebab, jika posisi keduanya berdekatan, peristiwa ini akan menjadi badai super yang menghantam Bumi.
Peristiwa Badai Matahari yang kuat juga diperkirakan sempat menyapa Bumi pada 1528. Hal ini tercatat dalam tulisan penulis Portugis abad ke-16 asal Lisbon, Pero Ruiz Soares. Namun, saat itu ia tak menyadari hubungan Badai Matahari dengan kemunculan aurora. Pada 1582 ia menulis,
"Tampak api besar di langit utara dan berlangsung selama tiga hari.
Seluruh langit tampak seperti dijilat lidah api; seluruh langit tampak terbakar. Tidak ada yang ingat pernah melihat hal ini sebelumnya...Pada waktu malam, jilatan api yang sama muncul di atas kastil yang tampak mengerikan dan menakutkan. Hari berikutnya, muncul jilatan api yang sama di waktu yang sama, tapi tak sebesar kemarin. Banyak orang pergi ke pinggiran kota untuk menyaksikan tanda ajaib ini."
Para peneliti hari ini berupaya mengungkap peristiwa di masa lalu, serupa catatan badai matahari tahun 1582.
Melansir Earth Sky, hal ini diperlukan untuk menyelidiki pola perulangan badai kuat di matahari ini. Sehingga, mereka bisa memprediksi kapan Badai Matahari masif itu kembali terjadi di masa depan.
Saat ini mereka memperkirakan Badai Matahari super terjadi sekali dalam satu abad. Sehingga, mereka mesti memperkirakan satu atau lebih badai Matahari super yang akan menghantam Bumi pada abad ke-21. Sementara perulangan badai matahari besar yang terjadi setiap 25 tahun diperkirakan akan menghampiri Bumi pada 2025.
(can/eks)