Konsentrator oksigen merupakan alat yang dapat mengubah udara menjadi oksigen medis dengan cara mengambil udara dari luar, memprosesnya menjadi oksigen utuh, dan membuang sisa gas atau komponen lain dari udara. Alat ini bekerja dengan disambungkan atau dicolokkan langsung ke aliran listrik.
Alat ini memisahkan kandungan nitrogen dari udara di udara bebas. Sebab, 78 persen udara yang kita hirup sehari-hari berisi nitrogen.
Dikutip NCBI, dalam konsentrator oksigen saringan molekul menghilangkan nitrogen dari udara dengan memberikan 95 persen oksigen, 5 persen argon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada laju aliran oksigen yang lebih tinggi, konsentrasi oksigen disebut akan turun menjadi 85-90 persen.
Pemisahan dilakukan menggunakan sejumlah membran. Membran ini berupa material berpori dan filter. Konsentrator mengandung aluminium silikat sintetis (zeolit) yang menjebak molekul gas berdasarkan ukuran dan polaritasnya.
Lantas, alat ini bisa menghasilkan oksigen dengan kadar 95 persen, sebab dalam udara yang dihasilkan masih ada kandungan gas lain, utamanya argon.
Namun, mengutip The Conversation, kandungan oksigen itu cukup baik untuk digunakan sebagai respirator dan ventilator. Keuntungan alat ini, pasien bisa menggunakannya sendiri di rumah atau untuk penggunaan rumah sakit.
Dengan Berat sekitar 10 kilogram dan memiliki troli beroda. Konsentrator harus ditempatkan di area yang berventilasi baik dengan selang yang memadai dan dengan banyak saluran keluar untuk memberi keleluasaan gerak pasien.
Kebutuhan dan penggunaan oksigen harus dipantau setidaknya setiap tahun.
Konsentrator oksigen adalah alternatif termudah untuk mendapat oksigen dengan kadar yang cukup tinggi.
Selain itu, Konsentrator bersifat portabel dan tidak seperti LMO yang perlu disimpan dan diangkut dalam tanker kriogenik, tidak memerlukan suhu khusus. Dan tidak seperti silinder yang membutuhkan pengisian ulang, konsentrator hanya membutuhkan sumber daya untuk menarik udara sekitar.
Selain itu, meski harga alat ini lebih mahal, namun pengguna hanya perlu membeli sekali dan bisa terus menerus menggunakan alat ini untuk memenuhi kebutuhan oksigen mereka. Hal ini dianggap lebih efisien ketimbang memasok oksigen cair terus menerus, seperti dilaporkan Indian Express.
Alat ini hanya dapat memasok 5-10 liter oksigen per menit. Sehingga, alat ini tak bisa digunakan untuk pasien kritis yang mungkin membutuhkan 40-50 liter per menit. Sehingga, alat ini cocok digunakan untuk pasien dengan gejala sakit sedang.
(eks/eks)