Kenali Penyebab Pecah Ban Tiba-tiba di Tol

CNN Indonesia
Selasa, 27 Jul 2021 16:15 WIB
Dampak dari ban yang meletus tiba-tiba saat mobil berkecepatan tinggi memicu kecelakaan fatal.
Pecah ban tiba-tiba di jalan tol saat mobil berkecepatan tinggi potensi membahayakan penghuni kabin. (Foto: iStockphoto/batuhan toker)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pecah ban di jalan tol merupakan situasi yang tidak bisa kita hindari. Dampak dari ban yang meletus tiba-tiba saat mobil berkecepatan tinggi memicu kecelakaan fatal dan membahayakan penghuni kabin.

Karena itu jangan menunggu sampai mobil mengalami pecah ban terjadi. Pemilik kendaraan bisa mengantisipasinya dengan beberapa cara.

Untuk diketahui, ban mobil meletus tiba-tiba ada penyebabnya yang tanpa disadari pengemudi. Berikut ragam penyebab ban mobil meletus yang perlu diantisipasi pengemudi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ban aus atau botak

Yang menjadi permasalahan ban paling umum yaitu ban aus atau botak. Kondisi ini paling sering terjadi pada bus dan truk sebab memiliki jarak tempuh dan pemakaian tinggi. Selain itu hal tersebut dapat dipengaruhi perilaku mengemudi, kondisi jalan, kondisi tekanan angin, dan lainnya.

Ban aus dapat mengurangi daya cengkeram secara drastis sehingga membahayakan terutama saat melintas di jalanan licin atau bahkan hanya sekadar melakukan pengereman.

Untuk itu diharapkan setiap pengemudi memperhatikan ketebalan tapak ban. Jika sudah di bawah batas minimal penggunaan, sebaiknya segera mengganti ban baru untuk mengantisipasi kasus ban pecah di jalan.

Kurang udara

Permasalahan selanjutnya ban kempis atau kurang udara. Secara alami tekanan udara di dalam ban akan berkurang melalui pori-pori ban serta pentil seiring waktu.

Jika tidak dilakukan pengecekan dan pengisian udara secara rutin, ban akan kempis. Faktor lain yang menyebabkan ban kempis di antaranya tertusuk benda tajam seperti paku, batu, potongan besi dan lain-lain.

Para pengemudi mobil penumpang, bus, atau truk perlu mengecek kondisi ban secara rutin dan segera mengisi udara angin jika kedapatan ban kempis. Para pengemudi juga perlu berhati-hati dalam mengemudi khususnya jika kondisi jalan kurang bagus untuk mengurangi risiko terjadinya ban meletus akibat kekurangan angin.

Ban benjol

Selanjutnya permasalahan ban benjol. Permukaan ban yang sebelumnya rata sempurna dapat timbul benjolan berisi udara yang jika dibiarkan akan membahayakan pengemudi, serta mengganggu penampilan kendaraan.

Kerusakan ini terjadi karena beberapa faktor, di antaranya jam penggunaan kendaraan terlalu tinggi sehingga menyebabkan temperatur ban tinggi dan tekanan udaranya berkurang.

Dalam kondisi itu, misalnya ban menghantam jalan rusak, bisa membuat lapisan benang dalam ban putus kemudian timbul benjolan. Jika dibiarkan tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada ban pecah.

Untuk mencegah hal ini pengemudi diharapkan selalu memperhatikan tekanan udara ban dan waktu istirahat dalam perjalanan. Waktu istirahat ini sekaligus menghindari kelelahan bagu pengemudi dan mendinginkan ban.

Kelebihan matan

Ban pecah seringkali kesalahan yang sering diistilahkan ODOL (Over Dimension Over Load) di Indonesia, khususnya untuk truk dan bus.

Perlu dipahami, semakin berat beban yang diangkut, semakin besar pula tekanan yang diberikan pada ban.

Penyebab lainnya, ban digunakan dalam kondisi tekanan udara kurang secara terus menerus, sudah ada benjolan, atau sudah ada 'luka' sebelumnya. Jika terus dibiarkan, ban dapat pecah seketika.

Dianjurkan kepada setiap pengemudi untuk mengecek kondisi ban secara rutin, minimal tiap sebelum melakukan perjalanan. Periksa juga tekanan angin ban, kondisi telapak ban apakah masih di atas batas minimal tebal telapak ban, periksa luka atau benjolan pada ban, dan batu-batu yang menempel pada telapak ban atau di antara ban ganda.

Selain itu gunakan ban yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan untuk mencehah kerusakan atau masalah lainnya mengutip keterangan resmi Hankook.

(ryh/ryh/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER