Mengenal Mobil Listrik Hyundai-Kia yang Baterainya Buatan RI

ryh | CNN Indonesia
Kamis, 29 Jul 2021 14:15 WIB
Pabrik sel baterai Hyundai dan LG di Karawang didedikasikan menghasilkan produk baterai untuk kendaraan berbasis platform E-GMP.
Platform baru Hyundai khusus mobil listrik, Electric-Global Modular Platform (E-GMP). (Hyundai)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pabrik sel baterai yang akan didirikan Hyundai dan LG di Karawang bertugas menyuplai komponen untuk mobil listrik berbasis Electric-Global Modular Platform (E-GMP). E-GMP merupakan sasis yang bukan hanya digunakan Hyundai, melainkan juga Kia.

E-GMP merupakan platform baru yang didedikasikan khusus sebagai basis generasi baru kendaraan listrik Hyundai. Platform ini pertama kali dikenalkan pada Desember 2020.

Hyundai menjelaskan E-GMP bakal digunakan berbagai macam model mobil listrik baru, termasuk Ioniq 5 dan juga mobil listrik pertama Kia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

E-GMP juga jadi landasan target Hyundai menghasilkan setidaknya sebanyak 23 mobil listrik pada 2025. Pada tahun itu produsen asal Korea Selatan ini juga berharap bisa menjual 1 juta unit mobil listrik di seluruh dunia.

Sementara Kia yang sudah memperkenalkan tujuh model mobil listrik pada 2020 akan merilisnya bertahap mulai 2027.

Platform baru Hyundai khusus mobil listrik, Electric-Global Modular Platform (E-GMP).Platform baru Hyundai khusus mobil listrik, Electric-Global Modular Platform (E-GMP). (Hyundai)

Penggerak roda belakang

Platform E-GMP mengombinasikan berbagai hal misalnya paket baterai di bawah kabin, motor listrik 'all in one', transmisi, serta inverter. Menurut perusahaan mobil yang dibuat memakai platform ini berpotensi menyimpan tenaga lebih besar, bahkan bisa sampai 600 hp.

Versi performa E-GMP disebut dapat berakselerasi 0-100 km per jam hanya dalam 3,5 detik, sementara kecepatan tertingginya 260 km per jam.

Melansir Car and Driver, mobil listrik E-GMP akan tersedia dalam dua versi penggerak, yakni roda belakang dan semua roda. Penggerak semua roda didukung dua motor listrik, namun untuk menghemat energi, motor pada bagian depan dapat putus koneksi saat tidak diperlukan.

Menurut Hyundai berdasarkan platform baru ini mobil mampu menempuh jarak sekitar 500 km menggunakan baterai terisi penuh. Baterai disebut akan terisi hingga 80 persen dalam 18 menit.

Disebutkan juga bila baterai diisi selama lima menit, itu dapat menambah jarak sekitar 96 km.

Mobil dengan platform E-GMP juga membuat baterai dapat difungsikan sebagai pemasok listrik buat kebutuhan rumah tangga jika terjadi pemadaman listrik. Bahkan bisa juga digunakan mengisi daya baterai mobil listrik lain, mengutip Whichcar.

Platform baru Hyundai khusus mobil listrik, Electric-Global Modular Platform (E-GMP).Platform baru Hyundai khusus mobil listrik, Electric-Global Modular Platform (E-GMP). (Hyundai)

Baterai rata di lantai

E-GMP dirancang untuk mengoptimalkan distribusi bobot antara depan dan belakang, ini bisa didapat sebab baterai diletakkan rata di lantai. Selain itu penempatan ini juga membantu mendapatkan titik pusat gravitasi yang rendah.

Sementara itu motor elektrik ditempatkan di ruang yang dipakai mesin pada mobil konvensional. Pada bagian suspensi memakai tipe five-link di belakang dan teknologi baru yang dinamakan integrated drive axle (IDA) di depan.

E-GMP juga dikatakan memaksimalkan ruang interior mobil karena wheelbase-nya panjang dengan overhang depan-belakang pendek. Ruang kabin juga luas sebab desain baterai di lantai dibuat rata.

Sistem penghasil tenaga E-GMP berasal dari modul power electric (PE) yang terdiri dari motor elektrik, transmisi EV, dan inverter. Semua mobil yang dirancang memakai E-GMP menggunakan satu tipe modul baterai.

Albert Biermann, Presiden dan Kepala R&D Hyundai Motor Group, mengatakan, E-GMP menjadi bentuk 'penyempurnaan' dari mobil listrik.

"Kepemimpinan teknologi Hyundai ke dalam segmen di mana pelanggan menuntut dinamika berkendara yang sangat baik dan efisiensi yang luar biasa," ucap Biermann.

Produksi sel baterai mulai 2024

Sejauh ini kendaraan pertama Hyundai yang sudah menggunakan platform baru ini yakni Ioniq 5, namun statusnya masih mobil konsep. Hyundai Genesis berbasis listrik juga nampaknya akan menggunakan platform serupa.

Pabrik sel baterai di Karawang merupakan bagian dari join venture Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution. Keduanya berinvestasi US$1,1 miliar untuk membangun pabrik yang khusus menyuplai baterai buat mobil-mobil E-GMP.

Seremonial penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua perusahaan itu sudah dilakukan pada 28 Juli dan disaksikan oleh Kementerian Investasi Indonesia dan Indonesia Battery Corporation.

Pembangunan pabrik itu akan dilakukan mulai akhir tahun dan diperkirakan selesai pada 2023. Lantas mulai semester pertama 2024, pabrik akan mulai memproduksi sel baterai buat mobil listrik Hyundai dan Kia.

Hyundai juga punya rencana produksi lain di Indonesia, yaitu menghasilkan mobil listrik buatan lokal pertama pada Maret 2022. Mobil ini bakal diproduksi di pabrik merek di Bekasi, Jawa Barat.

(fea/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER