Harimau Ragunan Positif Covid-19, Minim Data Tularkan Manusia

CNN Indonesia
Senin, 02 Agu 2021 13:28 WIB
Epidemiolog membeberkan alasan dua Harimau di Ragunan positif Covid-19 dan minim data yang tunjukkan ada penularan Covid-19 dari harimau ke manusia.
Mengapa terjadi penularan Covid-19 dari hewan ke manusia? (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Penularan hewan ke manusia

Kasus penularan Covid-19 dari hewan ke manusia tercatat pernah terjadi pada November 2020. Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen pada November lalu memutuskan untuk memusnahkan 15 juta cerpelai yang diduga menjadi episentrum Covid-19 di Denmark.

Kasus Covid-19 tersebut tepatnya berada di Denmark bagian utara. Setidaknya ada setengah dari 783 kasus di sana yang berasal dari cerpelai, dan belasan kasus yang langsung tertular dari binatang itu.

Tak hanya di Denmark, Pemerintah Belanda juga mengonfirmasi bahwa cerpelai telah menginfeksi setidaknya dua orang warga pada Mei 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Ahli biologi molekuler Ahmad Rusdan Utomo menyatakan penularan Covid-19 dari hewan ke manusia bisa terjadi jika memiliki kekerabatan genetik.

Sebab, sekuen genetik ACE2 (Angiotensin converting enzyme 2) yang dimiliki manusia mirip dengan sekuen ACE2 hewan mamalia lain. ACE2 merupakan reseptor yang dibutuhkan virus SARS-CoV-2 untuk menginfeksi sel.

Genetik ACE2 hewan yang mirip dengan manusia adalah milik kera, hamsters, dan juga mink (cerpelai). Sehingga, memungkinkan cerpelai dan manusia saling menginfeksi Covid-19. Sedangkan hewan mamalia lain seperti tikus, sekuen ACE2-nya terlalu berbeda sehingga SARS-CoV-2 tidak bisa mengenalinya.

"Sementara ACE2 kucing dan singa ada di pertengahan dari sisi kesamaan sekuen," ujarnya.

Berdasarkan studi ACE2 dari 10 hewan yang dipubikasikan PLOS Computational Biology Desember 2020, hewan yang paling rentan terhadap infeksi virus corona setelah manusia adalah musang (ferret), diikuti oleh kucing dan musang (civets).

Lalu pada Agustus 2020, studi di PNAS menemukan primata seperti kera, simpanse, juga memiliki kerentanan tinggi. Kucing ditemukan memiliki risiko sedang, sedangkan anjing memiliki risiko rendah.

Luis Serrano, Direktur, Pusat Regulasi Genomik, Barcelona, dan penulis senior studi di PLOS Computational Biology, mengatakan belum ada studi soal penularan Covid-19 pada harimau. Namun ada kemungkinan besar bahwa singa dan harimau rentan tertular karena kekerabatan yang sangat dekat dengan kucing, seperti dilansir Indian Express

Dicky menambahkan kasus hewan terutama mamalia terpapar Covid-19 sebetulnya bukan hal mustahil. Alasannya, disebabkan corona yang awalnya diduga berasal dari hewan mamalia, yaitu kelelawar.

"Asal muasal itu dari hewan mamalia sehingga ya dia memang bisa menginfeksi hewan mamalia lain, dalam hal ini singa harimau atau hewan peliharaan mamalia lain," ucap Dicky.

Alasan Terjadi Penularan Covid-19 dari Manusia ke Hewan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER