Fenomena Langit Pekan Ini, Ada Puncak Hujan Meteor Perseids

CNN Indonesia
Selasa, 10 Agu 2021 08:48 WIB
Berikut daftar fenomena langit minggu ini yang diwarnai dengan puncak hujan meteor Perseids di jelang akhir pekan. (dok. NASA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pada bulan Agustus minggu kedua, sederet fenomena astronomi akan terjadi di langit Indonesia, mulai dari puncak hujan meteor perseids hingga konjungsi Bulan dengan berbagai planet.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) membeberkan berbagai fenomena itu lewat akun dan situs resmi.

Berikut rangkuman astronomi di minggu kedua Agustus 2021.

Konjungsi Bulan-Mars

Puncak fenomena konjungsi Bulan-Mars terjadi pada Selasa (10/8) pukul 07.42 WIB/ 08.42 WITA/ 09.42 WIT dengan sudut pisah 4,3 derajat, sehingga fenomena ini baru terlihat 20 menit setelah Matahari terbenam. Durasi pada fenomena ini berlangsung selama 50 menit.

Ketika konjungsi Bulan berfase sabit awal dengan iluminasi 3,9 persen hingga 4,1 persen, sementara magnitudo Mars sebesar +1,82. Sudut pisah Bulan-Mars 4,90 derajat hingga 5,13 derajat.

Konjungsi Bulan-Venus

Fenomena ini akan berlangsung pada Rabu(11/8). Puncak konjungsi Bulan-Venus. Berlangsung pada pukul 14.00 WIB/ 15.00 WITA/ 16.00 WIT dengan sudut pisah 4,3 derajat, sehingga fenomena ini baru bisa dilihat 20 menit setelah Matahari terbenam selama dua jam.

Ketika konjungsi, Bulan berfase Sabit awal dengan iluminasi 9,2 persen hingga 9,7 persen. Sementara magnitudo Venus sebesar -3,95. Sudut pisah Bulan-Mars sebesar 3,37 derajat hingga 3,64 derajat.



Puncak Hujan Meteorid Perseid

Hujan Meteorid Perseid aktif sejak 17 Juli hingga 24 Agustus 2021, dan puncaknya akan terjadi pada 12-13 Agustus 2021.

Hujan meteor ini dinamai berdasarkan titik radian (titik asal munculnya hujan meteor) yang terletak di konstelasi Perseus, hujan meteor ini berasal dari sisa-sisa debu komet 109P/Swift-Turtle.

Fenomena ini dapat disaksikan dari arah utara barat laut hingga utara, mulai tengah malam waktu setempat hingga 20 menit menjelang Matahari terbit.

Intensitas hujan meteor ini untuk di Indonesia akan mencapai 60-90 meteor per jam, dengan kecepatan 212.400 kilometer per jam.



Fase Bulan perbani awal

Fase perbani awal adalah salah satu fase Bulan ketika konfigurasi antara Matahari, Bumi dan Bulan membentuk sudut siku-simu 90 derajat, dan terjadi sebelum fase Bulan purnama.

Puncak fase perbani awal terjadi pada Minggu (15/8) pukul 22.20 WIB/ 23.20 WITA/ 00.20 WIT. Fenomena ini dapat terlihat dari arah Timur-Tenggara, berkulminasi di dekat Zenit dengan durasi sekitar 30 menit sebelum Matahari terbenam.

[Gambas:Instagram]



(can/eks)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK