Grup Samsung meluncurkan cetak biru investasi sebesar US$205 miliar atau setara dengan Rp2.953 Triliun pada Selasa (24/8) waktu setempat.
Hal tersebut bertujuan untuk menjadikan perusahaan itu sebagai pemimpin dalam berbagai bidang teknologi dari semikonduktor hingga robotika serta menciptakan 40 ribu lapangan kerja baru.
"Membantu Samsung memperkuat posisi globalnya di industri-industri utama sambil mempelopori inovasi di bidang-bidang baru", kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Samsung bakal mengejar akuisisi perusahaan.
Lihat Juga : |
Di bidang semikonduktor, perusahaan asal Korea Selatan itu mengatakan akan berusaha meningkatkan teknologi mutakhir untuk memenuhi permintaan jangka panjang dibanding perubahan jangka pendek.
Tidak cukup sampai di situ, Samsung juga ingin memperluas biofarmasi yang dijalankan oleh Samsung Biologics dan Samsung Bioepisit. Perusahaan raksasa itu mengatakan akan mengembangkan pembuatan vaksin dengan membangun dua pabrik baru di atas tiga pabrik yang saat ini telah beroperasi.
Penanaman modal dalam negeri itu diharapkan dapat menciptakan tambahan 10 ribu lapangan kerja baru di atas 30 ribu yang sudah direncanakan sebelumnya. Hal tersebut juga dapat mendorong 560 ribu perekrutan pegawai baru di industri terkait.
Seperti dilansir AFP, pengumuman investasi itu datang beberapa hari setelah bos besar Samsung, Lee Jae-yong, keluar dari penjara dengan pembebasan bersyarat setelah menyelesaikan hanya sekitar setengah dari masa hukumannya.
Hal tersebut adalah contoh terbaru dari tradisi panjang negara itu untuk membebaskan para pemimpin bisnis atas dasar ekonomi setelah dipenjara karena korupsi atau penggelapan pajak.
Lee divonis penjara dua setengah tahun karena menyuap, penggelapan dan pelanggaran lainnya sehubungan dengan skandal korupsi yang menyeret mantan presiden Korea Selatan, Park Geun-hye.
Meski demikian pembebasan bersyarat bukan akhir dari masalah hukum Lee. Cucu dari pendiri Samsung, Lee Byung-chul, itu bakal diadili atas delik dugaan manipulasi saham yang secara efektif memudahkan jalannya untuk mengambil kendali perusahaan keluarga itu.
(mhr/ayp)