Senada dengan Masdalina, Epidemiologi dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman, menekankan bahwa penerapan protokol kesehatan tidak boleh dilonggarkan.
Menurut Dicky, sebelum menjadi endemik maupun sudah jadi endemik, kita harus membudayakan perilaku hidup sehat yang baru dengan memakai masker, membiasakan cuci tangan, membiasakan menjauhi kerumunan-kerumunan kalau tidak penting.
"Dan itu memang jelas, berdampingan dengan Covid itu ya sebetulnya gak harus nunggu sampai endemic. Sekarang pun berdampingan dengan Covid, strateginya Cuma tiga kok, 3T, 5M, vaksinasi, itu untuk berdampingan dengan covid. Cuma, harus dilakukan dengan komitmen tinggi, konsisten dan merata ke semua wilayah," kata Dicky kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Selasa (24/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian yang harus ditumbuhkan ialah tindakan saling mendukung dalam pelaksanaan protokol kesehatan. Menurut Masdalina, jika ditemukan masyarakat yang tidak memakai masker, maka masyarakat lain yang melihatnya juga aparat negara dan petugas sebaiknya memberikan masker kepada orang yang bersangkutan alih-alih memotret dan melaporkannya.
Dukungan tersebut juga harus dilakukan oleh pemerintah. Pemerintah harus dapat memberikan fasilitas dan bantuan seperti subsidi masker untuk masyarakat, sehingga masyarakat bisa mendapat masker yang murah dan tidak mendapat kesulitan untuk mengakses fasilitas tersebut.
Selain itu, menurut Masdalina, pemerintah juga harus membuatroad mapatau perencanaan ke depan dan menetapkan tujuan untuk bisa efektif dalam melakukan pengendalian kasus. dalam perencanaan tersebut pemerintah harus menargetkan kapan Indonesia mandiri di bidang Kesehatan, dapat memproduksi alat tes dan vaksin sendiri di dalam negeri sehingga tidak ketergantungan dengan import.
"Metode pengendalian yang standar untuk bisa menurunkan kasus dan kematian itu yang terpenting," tegas Masdalina.