Ahli Sebut Booster Sel Punca Serupa Pengembangan Dendritik

CNN Indonesia
Kamis, 26 Agu 2021 19:45 WIB
Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan booster sel punca (MSC) pengembangannya mirip dengan metode dendritik.
Ilustrasi sel punca. (Istockphoto/ Cokada)
Jakarta, CNN Indonesia --

Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, menjelaskan soal booster untuk vaksin Covid-19 menggunakan metode sekretom mesenkimal sel punca (mesenchymal secretome stem cell/MSC).

Dicky mengatakan pengembangannya mirip dengan metode dendritik atau metode vaksin dengan mengeluarkan sel dendritik dari dalam tubuh.

"Jadi MSC hampir sama dengan dendritik ya, walaupun ini lebih advance dari dendritik ya tetapi sedang masih dalam proses [pengembangan]," ujar Dicky kepada CNNIndonesia.com, Kamis (26/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, Vaksin Nusantara yang sempat dipaparkan oleh mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, menggunakan metode dendritik dalam pengembangannya.

Dicky menjelaskan pengembangan vaksin dengan metode sel punca itu sama seperti pengembangan vaksin yang sebelumnya pernah dikembangkan oleh seorang dokter. Namun, Dicky tidak menyebut apakah hal itu serupa dengan pengembangan vaksin yang dilakukan oleh Terawan.

"Ini platformnya sama seperti stem cell atau yang kemarin rame itu salah satu dokter itu yang sedang dikembangkanlah," kata Dicky.

Menurut Dicky di seluruh dunia terdapat 55 jenis vaksin yang tengah dikembangkan menggunakan metode MSC. Namun saat ini masih belum selesai pengembangannya dan sedang dalam fase uji klinis tentang efikasi dan keamanan dari MSC.

Dari 55 jenis vaksin yang dikembangkan menggunakan sel punca itu, kata Dicky, mayoritas masih dalam tahap uji klinis fase 1 dan 2. Bahkan pengembang vaksin metode MSC terbilang sedikit yang sudah berada di uji klinis fase 2. Sehingga ia enggan berkomentar soal efikasi.

"Saya tidak tahu vaksin booster ini bagaimana, karena masih diuji. Kalau namanya masih diuji tidak bisa untuk orang umum," ujarnya.

Dicky tidak menampik adanya potensi pengembangan vaksin Covid-19 menggunakan metode MSC atau sel punca itu. Dia mengatakan saat ini harus menunggu hasil uji klinis.

"Potensinya jelas ada, tapi kalau bicara riset ya harapan itu harus dikelola menunggu hasil uji. Ekspektasi itu enggak bisa mendahului hasil uji," ucap Dicky.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto disebut menerima booster vaksin Covid-19 menggunakan metode MSC atau sel punca. Hal itu disampaikan oleh dokter pribadi Panglima TNI, Mukti Arja Berlian.

Mukti mengatakan sel punca adalah induk dari semua sel yang ada di tubuh manusia. Sel itu diklaim mampu berdiferensiasi menjadi lebih dari 200 sel lain dalam tubuh.

Sel itu bertugas membenahi jaringan yang terluka atau menggantikan sel lain ketika ada sel yang mati dalam tubuh.

Pada pasien Covid-19, kata Mukti, sel punca dinilai bermanfaat untuk menghentikan badai sitokin, memperbaiki disfungsi baru, mencegah fibrosis paru, hingga meningkatkan fungsi paru.

Dia mengatakan Hadi tidak mendapatkan booster Covid-19 dari vaksin yang ada di Indonesia saat ini, seperti di antaranya Sinovac, Sinopharm, Pfizer, AstraZeneca atau Moderna.

(can/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER