Anak 12 Tahun Inggris Jual Emoji Ikan Paus Rp5.7 Miliar

CNN Indonesia
Rabu, 01 Sep 2021 04:05 WIB
Seorang anak 12 tahun asal Inggris, Benyamin Ahmed, kaya raya setelah menjual emoji ikan paus seharga 290 ribu Poundsterling (sekitar Rp5.7 miliar).
Ilustrasi emoji. Seorang anak 12 tahun asal Inggris, Benyamin Ahmed, kaya raya setelah menjual emoji ikan paus seharga 290 ribu Poundsterling (sekitar Rp5.7 miliar). (Josh Valcarcel/WIRED)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang anak 12 tahun asal Inggris, Benyamin Ahmed, menjadi kaya raya setelah menjual emoji piksel ikan paus hasil kreasinya seharga 290 ribu Poundsterling (sekitar Rp5.7 miliar).

Seperti dilansir The Indian Express, Selasa (31/8), emoji yang dijual oleh Ahmed dinamakan Weird Whales. Emoji yang dibuat dengan model piksel digital itu berjumlah 3.500 jenis dan dilego sebagai Token yang tidak dapat dipertukarkan (Non-fungible token/NFT).

NFT adalah adalah berkas digital yang identitas dan kepemilikannya unik diverifikasi pada rantai blok (blockchain).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahmed memilih menyimpan hasil penjualan emoji karyanya dalam bentuk mata uang kripto Ethereum. Dia ternyata sudah belajar tentang bahasa pemograman komputer sejak berusia 5 tahun.

Dalam proyek pembuatan emoji itu, Ahmed menghabiskan modal US$300 (sekitar Rp4,3 juta). Modal itu dipakai buat biaya yang dipakai rantai blok buat melakukan verifikasi kepada seluruh NFT.

Ahmed merancang emoji itu dalam bentuk piksel dengan berbagai variasi mulai dari latar belakang hingga aksesori yang disematkan.

"Dia lalu membuat 3.350 jenis koleksi digital itu menggunakan bahasa pemograman terbuka Python yang sudah disesuaikan dengan koleksinya. Ini merupakan piksel paus Kawaii pertama yang dijadikan proyek seni dan disesuaikan di dalam rantai serta diamankan secara kriptografi," demikian isi pernyataan situs NFT.

Ahmed dan saudara kandungnya, Yousef, terpacu membuat karya digital itu atas dorongan dari sang ayah, Imran, yang merupakan seorang pengembang perangkat lunak. Keduanya belajar bahasa pemograman pada usia lima dan enam tahun.

Imran mengatakan kedua anak lelakinya awalnya melakukan hal itu hanya buat main-main. Namun akhirnya mereka mulai serius menekuninya karena bahasa pemograman juga semakin sulit.

Ahmed dan Yousef rutin berlatih bahasa pemograman selama 20 sampai 30 menit dalam satu hari tanpa istirahat. Ahmed juga baru mempelajari soal NFT pada awal tahun ini.

(ayp/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER