Virolog Prof. Ian M. Mackay menyatakan masyarakat dunia saat ini tidak perlu khawatir dengan virus corona (Covid-19) varian C.1.2 yang ditemukan di Afrika Selatan.
Guru besar mitra dari luar negeri di Fakultas Kedokteran University of Queensland itu mengatakan varian Covid-19 C.1.2 memang menjadi perhatian. Namun, dia mengatakan para peneliti belum bisa memahami secara utuh bagaimana mutasi itu mempengaruhi infeksi.
"Masih terlalu dini untuk memaparkan bagaimana varian ini akan mempengaruhi manusia dibandingkan dengan varian lain. Tidak perlu panik. Varian itu tidak menyebar luas," kata Mackay seperti dilansir Science Alert, Kamis (2/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mackay mengatakan varian C.1.2 agak berbeda dari percabangan genetik Covid-19 varian Lambda yang ditemukan di Peru. Menurut dia para peneliti masih belum bisa memperkirakan dampak dari varian C.1.2.
Lihat Juga : |
"Kami harus melihat bagaimana dampak sejumlah varian virus Covid-19 terhadap manusia supaya buat memahami apakah mereka lebih cepat menular, menyebabkan gejala yang lebih berat atau kebal dari imunitas orang yang sudah divaksin ketimbang varian lain," ujar Mackay.
Menurut Mackay saat ini para peneliti terus mengamati penyebaran varian C.1.2 itu. Dia mengatakan mutasi virus adalah hal wajar dan mereka tidak harus bersaing satu dengan lainnya dalam hal penyebaran.
"Varian Delta memang masih merajai saat ini, jadi kita harus tetap mengawasi varian C.1.2 jika mulai mengimbangi varian Delta. Jadi sangat penting buat mengawasi varian itu saat mulai menyebar," lanjut Mackay.
Menurut Mackay cara terbaik buat menghindari infeksi Covid-19 dengan berbagai macam varian adalah dengan mengikuti vaksinasi sesegera mungkin. Hal it dilakukan buat mencegah orang-orang tertular dan menularkan kepada warga lain.
"Bukan berarti hal itu (vaksinasi) akan menekan risiko hingga nihil dan menjamin tidak akan ada varian lain. Mutasi terjadi karena ada kesempatan dan kepada satu orang. Mutasi virus bisa menyebar di antara orang-orang yang sistem kekebalan tubuhnya bisa ditembus. Virus akan beradaptasi terhadap orang yang terinfeksi dan lolos kemudian muncul dalam bentuk mutasi baru," ucap Mackay seperti dilansir The Conversation.
(ayp/ayp)