Rentetan Kasus Dugaan Kebocoran Data Kesehatan Pemerintah

CNN Indonesia
Jumat, 03 Sep 2021 15:00 WIB
Ilustrasi. (Istockphoto/ Dusanpetkovic)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah kasus dugaan kebocoran data kesehatan milik pemerintah beberapa kali terjadi di Indonesia.

Yang paling terbaru adalah dugaan kebocoran data pada aplikasi Indonesia Health Alert Card atau eHAC yang dikelola Kementerian Kesehatan, sebelum digabung dengan aplikasi PeduliLindungi.

Sejumlah pakar teknologi informasi sudah mengingatkan kepada pemerintah supaya berhati-hati dengan pengamanan data penduduk. Sebab di masa digital seperti saat ini data adalah hal rawan yang harus dilindungi supaya tidak disalahgunakan buat kejahatan siber.

Selain itu, data penduduk juga bisa dipakai buat menganalisa dan memetakan perilaku penduduk dalam situasi konflik atau rekayasa politik melalui media sosial dan internet seperti menjelang pemilihan umum.

Berikut ini sejumlah kasus dugaan kebocoran data kesehatan pemerintah yang dirangkum CNNIndonesia.com.

Data BPJS Kesehatan

Pada Mei 2021 BPJS mengalami pembobolan data, diduga sebanyak 279 juta data penduduk Indonesia yang berasal dari BPJS kesehatan bocor dan dijual di forum hacker.Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Kesehatan mencermati risiko keamanan nasional pada isu kebocoran data yang diduga milik BPJS Kesehatan.

Pasalnya, data yang bocor tersebut mencakup data kependudukan anggota TNI dan Polri. Data yang dijual itu terdiri dari nama lengkap, KTP, nomor telepon, email, NID dan alamat.

Polisi pun melakukan penyelidikan terkait dengan penjualan data kependudukan yang diduga berasal dari perusahaan pelat merah itu. Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri sempat menggeledah kantor BPJS Kesehatan selama tiga hari dalam rangka penyelidikan.

Rentetan Kasus Dugaan Kebocoran Data Pemerintah


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :