Analisis BMKG Penyebab Bogor Dilanda Banjir Bandang
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi penjelasan dan hasil analisis penyebab banjir bandang yang terjadi di wilayah Bogor Barat imbas luapan Sungai Cidurian pada Senin petang (6/9).
BMKG Stasiun Bogor menyebut luapan air sungai Cidurian diakibatkan oleh hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang menjelang sore hingga malam hari.
Hujan ini terjadi cukup merata di sekitar wilayah DAS (daerah aliran sungai) Cisadane bagian hulu (Bogor barat dan Bogor selatan bagian barat) dan bagian hilir (Bogor Utara hingga Tangerang Selatan).
Data curah hujan maksimum yang tercatat pada ARG Cikasungka (hulu DAS Cisadane) sebesar 18.8 mm/jam (pukul 16.00 - 17.00 WIB), ARG Sukajaya sebesar 31.6 mm/jam (Pukul 16.00 - 17.00) termasuk kriteria hujan lebat.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengungkap sebab terjadi banjir di Kabupaten Bogor. BPBD Kabupaten Bogor menyebut peristiwa ini dipicu oleh hujan deras yang cukup lama sehingga debit air Sungai Cidurian meluap.
Desa-desa yang terdampak yaitu Desa Kalong Sawah di Kecamatan Jasinga, Desa Malasari dan Nanggung di Kecamatan Nanggung, Desa Urug di Kecamatan Sukajaya serta Desa Sukamaju di Kecamatan Cigudeng.
Penyebab hujan lebat
BMKG Stasiun Bogor pun membeberkan sejumlah hal yang memicu pertumbuhan awan dan akhirnya menyebabkan hujan lebat di sekitar DAS Cisadane.
Salah satu penyebabnya adalah penguapan yang tinggi di sekitar laut Jawa Barat mendukung terbentuknya awan dan kelembaban yang memicu hujan lebat.
"Terdapat pertumbuhan awan konvektif yang dipicu oleh pemanasan pada siang hari...sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan konvektif dan menyebabkan hujan dengan intensitas sedang - lebat di wilayah Bogor dan sekitarnya," seperti tertulis dalam laporan BMKG Stasiun Bogor yang diterima CNNIndonesia.com , Selasa (7/9).